KONTAN.CO.ID - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menuduh Presiden Donald Trump memicu protes dengan kekerasan di gedung Capitol, Washington DC pada Rabu (6/1). "Sejarah akan mengingat dengan tepat kekerasan hari ini di Capitol, yang dipicu oleh Presiden yang sedang duduk, yang terus berbohong tanpa dasar tentang hasil pemilihan yang sah, sebagai momen yang sangat tidak menghormati dan memalukan bagi bangsa kita," kata Obama. "Tapi, kita akan bercanda jika kita memperlakukannya sebagai kejutan total," ujar Presiden AS ke-44 dalam sebuah pernyataan yang dia posting di akun Twitter-nya seperti dikutip TASS.
Obama: Sejarah akan mengingat kekerasan di Capitol dipicu Presiden Trump
KONTAN.CO.ID - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menuduh Presiden Donald Trump memicu protes dengan kekerasan di gedung Capitol, Washington DC pada Rabu (6/1). "Sejarah akan mengingat dengan tepat kekerasan hari ini di Capitol, yang dipicu oleh Presiden yang sedang duduk, yang terus berbohong tanpa dasar tentang hasil pemilihan yang sah, sebagai momen yang sangat tidak menghormati dan memalukan bagi bangsa kita," kata Obama. "Tapi, kita akan bercanda jika kita memperlakukannya sebagai kejutan total," ujar Presiden AS ke-44 dalam sebuah pernyataan yang dia posting di akun Twitter-nya seperti dikutip TASS.