WASHINGTON. House Financial Services Committee Chairman Barney Frank menegaskan bahwa ia telah menyetujui secara prinsip dengan rencana presiden terpilih Barack Obama. Yaitu, merilis sisa US$ 350 miliar dari dana penyelamatan perbankan untuk kembali komitmen dan membantu pemilik hunian serta membatasi bonus para eksekutif. "Saya kira ada kesepakatan secara umum antara kami dan pemerintah," kata Frank. Frank, anggota partai Demokrat dari Massachusetts Democrat, dan juga pemimpin Kongres lainnya, telah menyalahkan Presiden George W. Bush dan Treasury Secretary Henry Paulson lantaran gagal menghandel US$ 350 miliar tahun lalu. Para pemangku kebijakan mengatakan bahwa beberapa bagian dari dana itu harusnya akan digunakan untuk mengerem penyitaan barang jaminan. Treasury saat ini sedang melakukan pembicaraan dengan sejumlah ajudan Obama untuk membelanjakan sisa dana Troubled Asset Relief Program, namun belum ada pembicaraan formal dengan Kongres. Pemangku kebijakan harusnya diberitahu terlebih dahulu sebelum Treasury mendapatkan akses pada dana tersebut. Sehingga, setelah pemberitahuan tersebut, para pemangku kebijakan itu punya 15 hari untuk menahan dana tersebut. "Presiden terpilih telah menjelaskan semuanya bahwa ia akan melakukan hal-hal yang memang dibutuhkan untuk menstabilkan dan mengembalikan kepercayaan sistem finansial. ia juga memberikan sejumlah opsi untuk itu," kata Stephanie Cutter, juru bicara tim transisi Obama. Ia mengimbuhkan, pasar membutuhkan hal yang sama dengan apa yang orang-orang Amerika minta: akuntabilitas, transparansi dan sense bahwa kita semua bertanggung jawab dan disiplin di jalur ke depan," imbuhnya.
Obama Seriusi Sisa TARP US$ 350 Miliar
WASHINGTON. House Financial Services Committee Chairman Barney Frank menegaskan bahwa ia telah menyetujui secara prinsip dengan rencana presiden terpilih Barack Obama. Yaitu, merilis sisa US$ 350 miliar dari dana penyelamatan perbankan untuk kembali komitmen dan membantu pemilik hunian serta membatasi bonus para eksekutif. "Saya kira ada kesepakatan secara umum antara kami dan pemerintah," kata Frank. Frank, anggota partai Demokrat dari Massachusetts Democrat, dan juga pemimpin Kongres lainnya, telah menyalahkan Presiden George W. Bush dan Treasury Secretary Henry Paulson lantaran gagal menghandel US$ 350 miliar tahun lalu. Para pemangku kebijakan mengatakan bahwa beberapa bagian dari dana itu harusnya akan digunakan untuk mengerem penyitaan barang jaminan. Treasury saat ini sedang melakukan pembicaraan dengan sejumlah ajudan Obama untuk membelanjakan sisa dana Troubled Asset Relief Program, namun belum ada pembicaraan formal dengan Kongres. Pemangku kebijakan harusnya diberitahu terlebih dahulu sebelum Treasury mendapatkan akses pada dana tersebut. Sehingga, setelah pemberitahuan tersebut, para pemangku kebijakan itu punya 15 hari untuk menahan dana tersebut. "Presiden terpilih telah menjelaskan semuanya bahwa ia akan melakukan hal-hal yang memang dibutuhkan untuk menstabilkan dan mengembalikan kepercayaan sistem finansial. ia juga memberikan sejumlah opsi untuk itu," kata Stephanie Cutter, juru bicara tim transisi Obama. Ia mengimbuhkan, pasar membutuhkan hal yang sama dengan apa yang orang-orang Amerika minta: akuntabilitas, transparansi dan sense bahwa kita semua bertanggung jawab dan disiplin di jalur ke depan," imbuhnya.