WASHINGTON DC. Barack Obama akan melambungkan kembali perekonomian Amerika Serikat (AS) yang kini tengah terayun oleh krisis keuangan sejak "the Great Depression" dan kemungkinan ia tidak akan menunggu pelantikan untuk memulai gebrakan anyarnya. Obama akan mendapatkan kesempatannya dalam waktu kurang dari dua minggu ini saat Kongres akan kembali membincangkan strategi perangsang perekonomian. Misalnya, paket pemulihan ini hanya sebagai awalan untuk menjalankan program Obama, itu pun jika George W Bush mendukungnya. Sisanya, baru akan dilanjutkan saat Obama resmi mendiami Gedung Putih. Presiden terpilih dari Partai Demokrat ini memiliki banyak agenda. Selain menciptakan lapangan kerja dan menggelindingkan kembali investasi, Obama juga berniat untuk mengubah beban pajak agar bisa kembali kepada kemakmuran; kembali pada kebijakan seperempat abad yang lalu, memperbesar cakupan perlindungan kesehatan untuk semua warga Amerika dan menaksir kembali tuntutan kesepakatan perdagangan bebas. "Perubahan ini akan jauh lebih dahsyat dari yang diperkirakan," kata Andrew Laperriere, managing director International Strategy & Investment Group di Washington. "Dari pajak, kemudian energi, dan perlindungan kesehatan; sepertinya agenda yang menyeluruh," imbuhnya. Selama dua setengah bulan hingga pelantikan pada 20 Januari 2009 nanti, Obama akan bekerja bersama dengan pemerintahan Bush dalam masa transisi. Bush, yang juga atas perintah pemimpin-pemimpin Eropa, akan mengadakan sidang pada 15 November 2008 nanti untuk membicarakan strategi jangka panjang untuk mencegah berlarutnya krisis kredit. "Adalah gagasan yang tidak cukup bagus bagi Obama dan timnya untuk ikut berperan pada sidang 15 November besok," kata Mickey Kantor, yang juga bekerja pada masa transisi Bill Clinton' pada tahun 1992. "Ini adalah panggung Bush," tambahnya. Tugas pertama Obama adalah dalam hubungannya dengan Kongres ialah untuk memutuskan apakah paket stimulus jangka pendek sebaiknya dijadikan sebagai strategi jangka panjang untuk menggiring bujet negara mendekati keseimbangan. Obama tampaknya akan menjadi orang yang membukukan defisit pembelanjaan paling besar di sepanjang sejarah AS. Analis memprediksikan bahwa bujet yang meleset akan berlipat tiga kali lebih besar menjadi US$ 1 triliun pada tahun 2009 sebagai ongkos untuk memulihkan krisis finansial yang terjadi di ujung pemerintahan Bush.
Obama Tak Akan Menunggu Pelantikan untuk Pulihkan Perekonomian AS
WASHINGTON DC. Barack Obama akan melambungkan kembali perekonomian Amerika Serikat (AS) yang kini tengah terayun oleh krisis keuangan sejak "the Great Depression" dan kemungkinan ia tidak akan menunggu pelantikan untuk memulai gebrakan anyarnya. Obama akan mendapatkan kesempatannya dalam waktu kurang dari dua minggu ini saat Kongres akan kembali membincangkan strategi perangsang perekonomian. Misalnya, paket pemulihan ini hanya sebagai awalan untuk menjalankan program Obama, itu pun jika George W Bush mendukungnya. Sisanya, baru akan dilanjutkan saat Obama resmi mendiami Gedung Putih. Presiden terpilih dari Partai Demokrat ini memiliki banyak agenda. Selain menciptakan lapangan kerja dan menggelindingkan kembali investasi, Obama juga berniat untuk mengubah beban pajak agar bisa kembali kepada kemakmuran; kembali pada kebijakan seperempat abad yang lalu, memperbesar cakupan perlindungan kesehatan untuk semua warga Amerika dan menaksir kembali tuntutan kesepakatan perdagangan bebas. "Perubahan ini akan jauh lebih dahsyat dari yang diperkirakan," kata Andrew Laperriere, managing director International Strategy & Investment Group di Washington. "Dari pajak, kemudian energi, dan perlindungan kesehatan; sepertinya agenda yang menyeluruh," imbuhnya. Selama dua setengah bulan hingga pelantikan pada 20 Januari 2009 nanti, Obama akan bekerja bersama dengan pemerintahan Bush dalam masa transisi. Bush, yang juga atas perintah pemimpin-pemimpin Eropa, akan mengadakan sidang pada 15 November 2008 nanti untuk membicarakan strategi jangka panjang untuk mencegah berlarutnya krisis kredit. "Adalah gagasan yang tidak cukup bagus bagi Obama dan timnya untuk ikut berperan pada sidang 15 November besok," kata Mickey Kantor, yang juga bekerja pada masa transisi Bill Clinton' pada tahun 1992. "Ini adalah panggung Bush," tambahnya. Tugas pertama Obama adalah dalam hubungannya dengan Kongres ialah untuk memutuskan apakah paket stimulus jangka pendek sebaiknya dijadikan sebagai strategi jangka panjang untuk menggiring bujet negara mendekati keseimbangan. Obama tampaknya akan menjadi orang yang membukukan defisit pembelanjaan paling besar di sepanjang sejarah AS. Analis memprediksikan bahwa bujet yang meleset akan berlipat tiga kali lebih besar menjadi US$ 1 triliun pada tahun 2009 sebagai ongkos untuk memulihkan krisis finansial yang terjadi di ujung pemerintahan Bush.