JAKARTA. Rupiah bergerak melemah di sesi akhir perdagangan kemarin (20/2). Kurs tengah Bank Indonesia mencatat, USD/IDR senilai 9.035. Pelemahan rupiah, kemarin, tidak terlepas dari sentimen negatif yang bertiup dari luar negeri. Usai bergerak positif karena kebijakan China menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) , kurs mata uang Garuda tergerus. Penyebabnya, data perumahan di China menunjukkan pelambatan pertumbuhan. Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures, menilai, obat kuat bagi rupiah di perdagangan hari ini, datang dari kesediaan Uni Eropa mengucurkan pinjaman bail-out bagi Yunani.
Obat dari Eropa dan lelang
JAKARTA. Rupiah bergerak melemah di sesi akhir perdagangan kemarin (20/2). Kurs tengah Bank Indonesia mencatat, USD/IDR senilai 9.035. Pelemahan rupiah, kemarin, tidak terlepas dari sentimen negatif yang bertiup dari luar negeri. Usai bergerak positif karena kebijakan China menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) , kurs mata uang Garuda tergerus. Penyebabnya, data perumahan di China menunjukkan pelambatan pertumbuhan. Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures, menilai, obat kuat bagi rupiah di perdagangan hari ini, datang dari kesediaan Uni Eropa mengucurkan pinjaman bail-out bagi Yunani.