Obat pusing gara-gara duit nyangkut di bursa



Belakangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang tengah menunjukkan tajinya. Pada penutupan perdagangan sesi I 19 Oktober 2015, indeks berhasil bertambah 33,28 poin menjadi 4.555,17.

Tapi jangan lupa, pencapaian IHSG saat ini belum memuaskan. Apalagi kalau ditarik secara year-to-date, indeks menyusut 13,49%. Untuk kembali ke posisi 5.000 hingga akhir 2015 saja, bakal jadi pekerjaan yang berat.

Kepala Riset Universal Broker Satrio Utomo tidak yakin level tersebut bisa dicapai hingga periode tersebut. IHSG, lanjut analis yang akrab disapa Tommy ini, memang memiliki potensi kenaikan hingga ke 4.700-4.750.


"Berat kalau tembus ke 5.000. IHSG masih kekurangan tenaga," kata Tommy. Ini artinya, banyak investor yang masuk di awal-awal tahun masih dalam posisi nyangkut. Kemungkinan untuk menjual dalam posisi untung pun cukup kecil.

Menurut investor saham Ferdie Darmawan, investor yang nyangkut di saham bluechip bisa memanfaatkan momen saat ini untuk averaging down.

Sementara untuk saham second-liner, apalagi gorengan, perlu dilihat kembali sisi teknikal dan fundamentalnya. Apakah perkembangannya sejalan dengan tanda-tanda pembalikan tren saat ini.

"Investor jangka menengah-panjang, sebaiknya memperkecil porsi saham-saham second-liner dan gorengan yang gerakannya tidak sejalan dengan pergerakan bursa saat ini," kata investor muda ini.

Berdasarkan pengalaman pribadinya, lelaki yang kini juga menapaki karier sebagai perencana keuangan itu, sejak awal lebih cenderung mencari saham LQ 45 atau IDX 30. "Pastikan revenue dan profit growth bertumbuh dalam 5 tahun terakhir secara konsisten, ROE di atas 15%, dan P/E saat membeli lebih rendah dari historisnya," imbuh Ferdie.

Mau tahu lebih detail bagaimana sebaiknya investor menyikapi momentum di bursa saat ini? Baca kisah lengkapnya di Tabloid KONTAN Edisi 19 Oktober - 25 Oktober 2015, mulai dari jurus-jurus para investor seperti si "Warren Buffett Indonesia" Lo Kheng Hong, sampai acuan analisis teknikal dari para pakar serta analis. Anda juga bisa membaca Tabloid KONTAN Edisi 19 Oktober - 25 Oktober 2015 edisi e-paper di sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Andri Indradie