KONTAN.CO.ID - Satu dari sekian banyak obat untuk asam lambung yang banyak diketahui masyarakat adalah ranitidine atau ranitidin. Ranitidine, mengutip dari Web MD, adalah obat yang berfungsi untuk mengatasi keluhan yang terjadi di lambung dan usus. Obat ini mengurangi gejala asam lambung yang naik yang menyebabkan GERD (penyakit asam lambung), maag, hingga sindrom Zollinger-Ellison.
Apa itu ranitidine?
Asam lambung yang berlebihan tersebiut bisa memicu gejala mual, sakit pada ulu hati, hingga tenggorokan. Gejala asam lambung naik tersebut bisa diatasi dengan meminum obat ranitidine. Melansir Alodokter, obat ini bekerja dengan menghambat produksi asam lambung sehingga dapat mengurangi gejala asam lambung naik. Obat asam lambung ini masuk dalam golongan penghambat H2. Ranitidin sempat ditarik peredarannya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada tahun 2019 karena mengandung N-Nitrosodimethylamine (NDMA). Kandungan ini dapat menimbulkan kanker jika digunakan dalam jangka panjang atau dalam jumlah yang banyak. Meskipun demikian Anda tidak perlu khawatir karena prodik ranitidin yang beredar saat ini sudah dipastikan oleh BPOM tidak mengandung NDMA dengan kadar yang melebihi batas.Dosis dan efek samping ranitidin
Ranitidin akan diresepkan oleh dokter kepada pasien sesuai dengan keluhan yang dimiliki. Dosis yang diberikan yakni 2 kali sehari yakni pagi dan malam sebanyak masing-masing 150 mg. Melansir dari Kalbe MED, penggunaan obat ranitidin untuk pasien gangguan fungsi ginjal perlu disesuaikan karena obat ini diekresi melalui ginjal. Selain itu, pemberian ranitidin pada penderita gangguan fungsi hati juga perlu diperhatikan karena obat asam lambung ini dimetabolisme di hati. Anda wajib berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan resep ranitidine. Baca Juga: Obat Diabetes Metformin, Ini Kegunaan, Dosis, dan Efek Sampingnya Jangan mengurangi atau menambah dosis obat ini serta memperpanjang masa penggunaannya tanpa berkunsultasi dengan dikter.- Sakit kepala
- Sembelit
- Diare
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Halusinasi
- Penglihatan buram
- Perubahan suasana hati yang drastis
- Kelelahan yang tidak biasa
- Mudah memar atau berdarah
- Payudara membesar (terutama pada laki-laki)
- Detak jantung tidak teratur (aritmia)
- Penyakit kuning
- Nyeri perut parah
- Urine berwarna gelap
- Gejala infeksi, antara lain sakit tenggorokan, demam, atau menggigil