Obligasi Bank Danamon Beri Bunga Tinggi



JAKARTA. Daya pikat obligasi korporasi sebagai instrumen investasi favorit belum luntur. Terbukti, meskipun proses penawarannya belum selesai, obligasi milik PT Bank Danamon Tbk (BDMN) sudah kelebihan permintaan.

Reza Benito Zahar, Direktur Structure Product Investment Banking Division Danareksa Sekuritas menjelaskan, target pengumpulan dana untuk obligasi ini sebenarnya hanya Rp 2 triliun. Tetapi dari data sementara yang sudah dikumpulkan, target tersebut sudah terlampaui. "Nilai persisnya berapa belum bisa disebutkan, soalnya masih belum dikumpulkan dalam satu hitungan," tutur dia, kemarin.

Bank milik Grup Temasek tersebut membagi obligasinya dalam dua jangka waktu. Seri A yang memiliki tenor tiga tahun sedang seri B berjangka waktu lima tahun.Obligasi seri A menawarkan kupon bunga sebesar 8,75% per tahun. Angka ini merupakan penawaran dalam kisaran tertinggi. Pada saat penawaran awal, Bank Danamon memberikan kisaran bunga antara 8,25%-8,75% setahun.


Surat Utang Negara (SUN) seri FR0049 bisa dijadikan acuan untuk obligasi seri A. Pada Senin (22/11) pukul 17.10 WIB, SUN seri ini memberikan imbal hasil 6,088%. Jadi bisa dibilang obligasi seri A Bank Danamon memberi premium 2,662%.

Sedangkan obligasi seri B Bank Danamon memberikan kupon bunga 9% per tahun. Saat penawaran awal, Bank Danamon mengiming-imingi bunga 8,5%-9% per tahun.Jika dibandingkan dengan imbal hasil SUN bertenor sama, yaitu FR0027, obligasi seri B Bank Danamon memberi premium 2,521%. Meski memberikan premium yang berbeda. Reza mengaku kedua seri obligasi Bank Danamon menyajikan imbal hasil yang seimbang.Minat tinggI.

I Made Adi Saputra, analis obligasi NC Securities melihat, penyebab Bank Danamon menawarkan bunga di kisaran penawaran teratas adalah harga SUN sempat terkoreksi selama dua minggu terakhir. Untuk menarik minat investor, Bank Danamon harus memberikan bunga tinggi. Made menilai, bunga yang diberikan kedua seri obligasi Bank Danamon cukup bagus, mengingat peringkat obligasi bank tersebut adalah AA+.

Made menduga, salah satu penyebab obligasi Bank Danamon laris manis adalah dua obligasi korporasi akan jatuh tempo dalam waktu dekat. Masing-masing adalah obligasi PT Astra Sedaya Finance senilai Rp 200 miliar yang akan jatuh tempo pada Desember 2010.

Di bulan yang sama, obligasi milik PT Jasa Marga Tbk (JSMR) juga akan jatuh tempo. Nilai obligasi JSMR tersebut Rp 650 miliar.Made menambahkan, investor yang semula memegang kedua obligasi tadi bakal kebanjiran dana segar. Dan investor harus mencari instrumen baru sebagai tempat memutar uang hasil pelunasan obligasi. "Itu sebabnya peminat obligasi bisa dikatakan masih besar," tutur dia.

Made memprediksi, kemungkinan besar permintaan terhadap obligasi korporasi lokal masih akan tinggi hingga beberapa waktu ke depan. "Asal menawarkan bunga yang menarik, lebih dari 8,5% per tahun," tukas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini