JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menerbitkan obligasi XV tahun 2011 dengan nilai Rp 2 triliun dan jangka waktu 10 tahun. Adapun kisaran kupon bunga hanya single digit yaitu 9%. Nilai ini diambil dari patokan Surat Utang Negara (SUN) dengan tenor yang sama. Wakil Direktur Utama Bank BTN, Evi Firmansyah, mengatakan, hasil emisi obligasi XV akan digunakan untuk sumber pembiayaan kredit khususnya kredit perumahan. "Melihat pertumbuhan kredit BTN yang tinggi yakni 27% pada tahun terakhir maka kebutuhan pendanaan bank juga akan sangat besar," kata Evi, Selasa (7/6). Permintaan rumah di BTN mencapai 800 ribu unit per tahun dan diperkirakan akan terus meningkat. Sampai akhir tahun lalu, kredit pemilikan rumah (KPR) mendominasi penyaluran kredit di BTN yaitu dengan porsi 90,9%. Adapun, join lead underwriter dari penerbitan obligasi ini yakni PT Bahana Securities, PT CIMB Securities Indonesia dan PT Danareksa Sekuritas. Obligasi memiliki rating idAA (stable outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan diharapkan telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia pada 30 Juni 2011.
Obligasi BTN senilai Rp 2 triliun memberikan kupon 9%
JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menerbitkan obligasi XV tahun 2011 dengan nilai Rp 2 triliun dan jangka waktu 10 tahun. Adapun kisaran kupon bunga hanya single digit yaitu 9%. Nilai ini diambil dari patokan Surat Utang Negara (SUN) dengan tenor yang sama. Wakil Direktur Utama Bank BTN, Evi Firmansyah, mengatakan, hasil emisi obligasi XV akan digunakan untuk sumber pembiayaan kredit khususnya kredit perumahan. "Melihat pertumbuhan kredit BTN yang tinggi yakni 27% pada tahun terakhir maka kebutuhan pendanaan bank juga akan sangat besar," kata Evi, Selasa (7/6). Permintaan rumah di BTN mencapai 800 ribu unit per tahun dan diperkirakan akan terus meningkat. Sampai akhir tahun lalu, kredit pemilikan rumah (KPR) mendominasi penyaluran kredit di BTN yaitu dengan porsi 90,9%. Adapun, join lead underwriter dari penerbitan obligasi ini yakni PT Bahana Securities, PT CIMB Securities Indonesia dan PT Danareksa Sekuritas. Obligasi memiliki rating idAA (stable outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan diharapkan telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia pada 30 Juni 2011.