JAKARTA. Minat berinvestasi di obligasi sepertinya masih cukup besar. Terbukti hasil penawaran obligasi yang kerap kelebihan permintaan. Seperti halnya hasil penawaran obligasi PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) yang kelebihan permintaan sampai dua kali. Padahal, BTPN hanya menawarkan obligasi senilai Rp 750 miliar. Direktur Investment Banking Danareksa Sekuritas, Reza Benito Zahar mengatakan, selama masa bookbuilding, jumlah penawaran obligasi yang masuk mencapai Rp 1,5 triliun. Akibatnya, manajemen menetapkan nilai obligasi naik menjadi Rp 1,1 triliun.
Penawaran paling banyak dari obligasi dengan tenor lima tahun. Pada penerbitan obligasi kali ini, BTPN membagi menjadi dua seri, yaitu seri A mempunyai jangka waktu 3 tahun, dan seri B berjangka waktu 5 tahun. Emiten ini memutuskan pemberian bunga 8,75% untuk seri A. Pada masa penawaran BTPN memberi kisaran 8,25% - 9%. Bunga yang ditawarkan BTPN terbilang cukup bagus karena masih belum menyentuh batas atas penawaran bunga. Sama halnya dengan obligasi BTPN seri B. Seri ini mereka memberi bunga 9,2%. Padahal pada penawaran, BTPN menawarkan bunga di kisaran 8,62% - 9,375%.