JAKARTA. Penggalangan dana melalui penerbitan obligasi semester kedua ini diprediksi bakal ramai. Pada saat yang bersamaan, perhelatan initial public offering (IPO) juga bakal lebih menggeliat. Lantas, mana yang lebih menarik, obligasi atau IPO? Kepala Riset BNI Sekuritas Norico Gaman menjelaskan, dari sisi efisiensi, penggalangan dana melalui IPO terbilang yang paling murah. Sebab, tidak ada beban bunga yang harus dibayarkan secara rutin seperti obligasi. Setelah IPO, memang ada sejumlah pungutan seperti pungutan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau pungutan lain yang wajib dibayarkan secara rutin oleh para emiten. "Tapi, sejatinya pungutan ini juga akan kembali ke pasar modal demi kemajuan bersama yang pada akhirnya manfaatnya bisa dirasakan oleh para emiten yang bersangkutan," ujar Norico Kepada KONTAN, Rabu (19/7).
Obligasi dan IPO, mana yang lebih menarik?
JAKARTA. Penggalangan dana melalui penerbitan obligasi semester kedua ini diprediksi bakal ramai. Pada saat yang bersamaan, perhelatan initial public offering (IPO) juga bakal lebih menggeliat. Lantas, mana yang lebih menarik, obligasi atau IPO? Kepala Riset BNI Sekuritas Norico Gaman menjelaskan, dari sisi efisiensi, penggalangan dana melalui IPO terbilang yang paling murah. Sebab, tidak ada beban bunga yang harus dibayarkan secara rutin seperti obligasi. Setelah IPO, memang ada sejumlah pungutan seperti pungutan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau pungutan lain yang wajib dibayarkan secara rutin oleh para emiten. "Tapi, sejatinya pungutan ini juga akan kembali ke pasar modal demi kemajuan bersama yang pada akhirnya manfaatnya bisa dirasakan oleh para emiten yang bersangkutan," ujar Norico Kepada KONTAN, Rabu (19/7).