Obligasi global negara menyulut saham konstruksi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Empat saham emiten konstruksi pelat merah kompak menguat setelah sebelumnya sempat berkali-kali mencetak rekor terendah baru (new low).

Kepala Riset OSO Sekuritas Riska Afriani mengatakan, kenaikan tersebut lantaran adanya sentimen dari penerbitan global bond negara. "Sehingga, hal ini sedikit memberikan sentimen positif untuk pendanaan infrastruktur tahun depan," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (7/12).

Sebagaimana diketahui, Kementerian Keuangan melakukan penarikan utang di awal (pre-funding) untuk anggaran 2018 dengan menerbitkan surat utang negara berdenominasi dolar Amerika Serikat (global bond) senilai US$4 miliar pada Desember tahun ini.


Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) menyampaikan, pihaknya melakukan transaksi penjualan global bond sebesar US$1 miliar untuk tenor 5 tahun, US$1,25 miliar untuk tenor 10 tahun dan US$1,75 miliar untuk tenor 30 tahun.

Perolehan dana tersebut akan masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia (APBN) 2018. Pasar melihat, kesiapan anggaran ini akan mengamankan pendanaan infrastruktur tahun depan.

Asal tahu saja, Saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) hari ini mencatat kenaikan tertinggi, 85 poin atau setara 4,55% ke level Rp 1.955 per saham. Saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengekor dibelakangnya dengan kenaikan tertinggi kedua, 45 poin atau 2,81% ke level Rp 1.645 per saham.

Kenaikan tertinggi ketiga dicatatkan saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dengan kenaikan 35 poin atau 2,02% menuju level Rp 1.770 per saham. Terakhir, saham PT PP Tbk (PTPP) naik 50 poin atau 2,08% ke level Rp 2.450 per saham.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia