Obligasi korporasi tetap menarik



JAKARTA. Pilihan instrumen investasi di tahun ini semakin marak dengan banyaknya obligasi korporasi yang akan terbit. Penerbit obligasi korporasi juga menawarkan kupon tinggi agar menarik minat para investor.Yang terbaru, PT Ciputra Residence yang merupakan anak usaha dari PT Ciputra Development Tbk (CTRA), serta PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) bakal menerbitkan obligasi dengan total nilai Rp 1,5 triliun.PT Ciputra Residence berencana menerbitkan surat utang bertajuk Obligasi I Ciputra Residence Tahun 2014 untuk modal kerja. Nilainya mencapai Rp 500 miliar yang  akan dipecah menjadi tiga seri. Pertama, seri A bertenor 3 tahun dengan kisaran kupon 11,2%-12,2%. Kedua, seri B bertenor 5 tahun dengan kisaran kupon 11,65%-12,65%, dan ketiga, seri C bertenor 7 tahun dengan rentang kupon antara 11,75%-12,75%. PT Fitch Ratings Indonesia memberikan rating A untuk obligasi ini.Masa penawaran awal surat utang ini berlangsung 24 Februari - 10 Maret 2014 dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), 1 April 2014. Selaku salah satu penjamin emisi, Direktur Head of Investment Banking PT Mandiri Sekuritas, Dadang Suryanto bilang, pihaknya tidak menargetkan alokasi dana yang terserap pada masing-masing seri obligasi Ciputra itu.Selain Ciputra, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) juga berencana menerbitkan Obligasi Protelindo I Tahun 2014 senilai Rp 1 triliun dengan kupon tetap 10,5%. Surat utang bertenor 3 tahun ini dicatatkan di BEI pada 3 Maret 2014 dan mendapat rating AA dari PT Fitch Rating Indonesia.KONTAN mencatat, masih ada delapan perusahaan lainnya yang akan menerbitkan obligasi pada semester I tahun ini, dengan total nilai setidaknya Rp 6,63 triliun.Maraknya penerbitan obligasi korporasi juga dirasakan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Presiden Direktur Pefindo Ronald T. Andi Kasim, menargetkan bisa memberi peringkat obligasi korporasi, surat utang jangka menengah (MTN) dan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) sebesar Rp 65 triliun sepanjang tahun ini.Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih mengatakan, penerbitan obligasi korporasi sangat menarik bagi investor. Pertimbangannya adalah pemerintah menerapkan strategi memperbanyak penerbitan obligasi di awal tahun (front loading) yang bakal menjadi kompetitor bagi obligasi korporasi. Saat ini, tren yield obligasi pemerintah sedang turun. Tapi kupon saat lelang obligasi pemerintah cenderung tetap tinggi. "Ini berimbas pada obligasi korporasi,” ujar Lana.Penerbit obligasi korporasi pun harus menawarkan kupon yang juga tinggi untuk menarik minat investor. Lana memprediksi, tingkat kupon tinggi masih tetap berkelanjutan sepanjang 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Sofyan Hidayat