JAKARTA. Minat investor asing untuk menyerap global senior notes PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) terbilang besar. Hal ini terlihat dari permintaan emisi senilai US$ 150 juta tersebut yang mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) cukup tinggi. "Emisi obligasi kami mengalami oversubcribed hingga 6,3 kali," kata Ketut Budi Wijaya, Presiden Direktur LPKR melalui keterangan resminya, (7/4). Permintaan banyak datang dari investor Asia sehingga manajemen memberikan jatah obligasi sebesar 87% khusus untuk investor di kawasan Asia. Sementara, sebesar 13% disisakan untuk investor Eropa. Jika dirinci lebih lanjut, 83% emisi ini diserap oleh para asset management. Sjisanya, sebesar 17% diserap oleh private bank. Ketut menambahkan, 80% dari perolehan emisi ini akan digunakan untuk pengembangan proyek properti baru termasuk pembangunan rumah sakit dan mal. Sisanya akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja. "Melihat tingginya permintaan obligasi ini, kami berkomitmen untuk memenuhi target kinerja dan mengelola neraca keuangan kami lebih baik lagi," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Obligasi LPKR Oversubscribed 6,3 kali
JAKARTA. Minat investor asing untuk menyerap global senior notes PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) terbilang besar. Hal ini terlihat dari permintaan emisi senilai US$ 150 juta tersebut yang mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) cukup tinggi. "Emisi obligasi kami mengalami oversubcribed hingga 6,3 kali," kata Ketut Budi Wijaya, Presiden Direktur LPKR melalui keterangan resminya, (7/4). Permintaan banyak datang dari investor Asia sehingga manajemen memberikan jatah obligasi sebesar 87% khusus untuk investor di kawasan Asia. Sementara, sebesar 13% disisakan untuk investor Eropa. Jika dirinci lebih lanjut, 83% emisi ini diserap oleh para asset management. Sjisanya, sebesar 17% diserap oleh private bank. Ketut menambahkan, 80% dari perolehan emisi ini akan digunakan untuk pengembangan proyek properti baru termasuk pembangunan rumah sakit dan mal. Sisanya akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja. "Melihat tingginya permintaan obligasi ini, kami berkomitmen untuk memenuhi target kinerja dan mengelola neraca keuangan kami lebih baik lagi," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News