KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Obligasi diyakini masih akan dilirik investor pada tahun depan. Meski begitu, transaksi rata-rata obligasi harian di pasar obligasi Tanah Air tahun depan, diprediksi tidak akan setinggi 2020. Ini mengingat, kemungkinan penurunan suku bunga acuan di tahun depan tidak akan sesignifikan tahun pandemi Covid-19. Sebagaimana diketahui, semakin rendahnya suku bunga acuan bakal mendorong imbal hasil atau yield surat utang lebih rendah. Saat yield rendah maka harga obligasi bakal bergerak naik dan mendorong transaksi atau aksi jual di pasar obligasi. Head of Investment Research Infovesta Wawan Hendrayana memprediksi, aktifitas rata-rata transaksi harian obligasi di tahun depan kemungkinan berkisar di Rp 29 triliun hingga Rp 42 triliun. Dengan perkiraan, yield untuk surat utang negara (SUN) tenor 10 tahun berada di bawah 6%.
Obligasi masih akan dilirik tahun depan, tapi transaksi tak setinggi tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Obligasi diyakini masih akan dilirik investor pada tahun depan. Meski begitu, transaksi rata-rata obligasi harian di pasar obligasi Tanah Air tahun depan, diprediksi tidak akan setinggi 2020. Ini mengingat, kemungkinan penurunan suku bunga acuan di tahun depan tidak akan sesignifikan tahun pandemi Covid-19. Sebagaimana diketahui, semakin rendahnya suku bunga acuan bakal mendorong imbal hasil atau yield surat utang lebih rendah. Saat yield rendah maka harga obligasi bakal bergerak naik dan mendorong transaksi atau aksi jual di pasar obligasi. Head of Investment Research Infovesta Wawan Hendrayana memprediksi, aktifitas rata-rata transaksi harian obligasi di tahun depan kemungkinan berkisar di Rp 29 triliun hingga Rp 42 triliun. Dengan perkiraan, yield untuk surat utang negara (SUN) tenor 10 tahun berada di bawah 6%.