KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi berbasis obligasi bisa menjadi pilihan investasi yang menarik di tengah situasi saat ini. Terlebih, Bank Indonesia (BI) telah kembali memangkas suku bunga acuan dari 4,5% menjadi 4,25%. Fund Manager Insight Investments Management Nesya F Agustini mengatakan, kondisi pasar keuangan masih akan volatil selama pandemi virus corona belum berakhir. Oleh karena itu, instrumen berbasis obligasi bisa dijadikan pilihan investasi karena pergerakannya yang cenderung lebih stabil dan tidak terlalu fluktuatif seperti instrumen investasi berbasis saham. Merujuk data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), secara year to date hingga 19 Juni, obligasi negara menawarkan imbal hasil sebesar 2,90%. Sedangkan obligasi korporasi menawarkan imbal hasil sebesar 3,90%. Lantas, mana instrumen obligasi yang lebih menarik di tengah kondisi saat ini?
Obligasi negara atau korporasi, mana yang lebih menarik?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi berbasis obligasi bisa menjadi pilihan investasi yang menarik di tengah situasi saat ini. Terlebih, Bank Indonesia (BI) telah kembali memangkas suku bunga acuan dari 4,5% menjadi 4,25%. Fund Manager Insight Investments Management Nesya F Agustini mengatakan, kondisi pasar keuangan masih akan volatil selama pandemi virus corona belum berakhir. Oleh karena itu, instrumen berbasis obligasi bisa dijadikan pilihan investasi karena pergerakannya yang cenderung lebih stabil dan tidak terlalu fluktuatif seperti instrumen investasi berbasis saham. Merujuk data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), secara year to date hingga 19 Juni, obligasi negara menawarkan imbal hasil sebesar 2,90%. Sedangkan obligasi korporasi menawarkan imbal hasil sebesar 3,90%. Lantas, mana instrumen obligasi yang lebih menarik di tengah kondisi saat ini?