JAKARTA. Penerbitan obligasi korporasi di semester II-2017 masih akan ramai. Penerbitan obligasi dari sektor keuangan dan perbankan diprediksi masih akan mendominasi pasar. Presiden Direktur Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Salyadi Saputra menjelaskan, obligasi sektor perbankan memiliki porsi yang besar lantaran memiliki andil dalam berbagai proyek infrastruktur yang membutuhkan dana besar dalam jangka panjang. "Perbankan menerbitkan obligasi karena cukup banyak melempar kreditnya ke infrastruktur," jelas Salyadi kepada KONTAN, Selasa (1/8). Menurut Salyadi, obligasi menjadi salah satu pilihan favorit korporasi dalam mencari pendanaan. Alasannya, tenornya dapat disesuaikan dengan proyek yang sedang dikerjakan.
Obligasi korporasi bisa mencapai Rp 120 triliun
JAKARTA. Penerbitan obligasi korporasi di semester II-2017 masih akan ramai. Penerbitan obligasi dari sektor keuangan dan perbankan diprediksi masih akan mendominasi pasar. Presiden Direktur Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Salyadi Saputra menjelaskan, obligasi sektor perbankan memiliki porsi yang besar lantaran memiliki andil dalam berbagai proyek infrastruktur yang membutuhkan dana besar dalam jangka panjang. "Perbankan menerbitkan obligasi karena cukup banyak melempar kreditnya ke infrastruktur," jelas Salyadi kepada KONTAN, Selasa (1/8). Menurut Salyadi, obligasi menjadi salah satu pilihan favorit korporasi dalam mencari pendanaan. Alasannya, tenornya dapat disesuaikan dengan proyek yang sedang dikerjakan.