JAKARTA. Awan mendung tampaknya masih betah berada di pasar obligasi. Pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) membuat asing melakukan aksi jual, termasuk memindahkan portofolio obligasi ke instrumen dollar AS yang lebih aman. Sentimen negatif dari zona euro masih mempengaruhi pelaku pasar untuk melakukan aksi menahan diri. Indeks Inter Dealer Market Association (IDMA) sebagai acuan harga obligasi pemerintah, akhir pekan lalu (25/5), menunjukkan penurunan tipis menjadi 106,2 dari sebelumnya 106,53. Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih mengatakan, pekan ini harga obligasi kemungkinan masih akan tertekan karena situasi global masih belum menentu. Lana bilang, pekan lalu kontrak Non Delivery Forward (NDF) USD/IDR mengalami shock dan membuat harga dollar melesat. Hal itu membuat tekanan jual di pasar obligasi. Pemilu Yunani yang masih belum jelas juga menjadi penyebab harga obligasi kemungkinan masih akan turun. Meski begitu, pekan ini, penurunan obligasi tidak separah pekan lalu. Tapi, Lana mewanti-wanti agar investor berhati-hati karena harga obligasi pemerintah masih belum di level terendah.
Obligasi pemerintah masih tertekan
JAKARTA. Awan mendung tampaknya masih betah berada di pasar obligasi. Pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) membuat asing melakukan aksi jual, termasuk memindahkan portofolio obligasi ke instrumen dollar AS yang lebih aman. Sentimen negatif dari zona euro masih mempengaruhi pelaku pasar untuk melakukan aksi menahan diri. Indeks Inter Dealer Market Association (IDMA) sebagai acuan harga obligasi pemerintah, akhir pekan lalu (25/5), menunjukkan penurunan tipis menjadi 106,2 dari sebelumnya 106,53. Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih mengatakan, pekan ini harga obligasi kemungkinan masih akan tertekan karena situasi global masih belum menentu. Lana bilang, pekan lalu kontrak Non Delivery Forward (NDF) USD/IDR mengalami shock dan membuat harga dollar melesat. Hal itu membuat tekanan jual di pasar obligasi. Pemilu Yunani yang masih belum jelas juga menjadi penyebab harga obligasi kemungkinan masih akan turun. Meski begitu, pekan ini, penurunan obligasi tidak separah pekan lalu. Tapi, Lana mewanti-wanti agar investor berhati-hati karena harga obligasi pemerintah masih belum di level terendah.