JAKARTA. Beberapa waktu belakangan, pasar modal Indonesia ikut terpuruk akibat sentiment global. Tak heran, jika pelaku pasar melakukan aksi wait and see, yang bertujuan untuk mengamankan posisi mereka dengan menarik dana pada instrumen pasar modal. Alhasil, tidak hanya pasar saham yang terkoreksi, melainkan juga pasar obligasi. Koreksi harga yang terjadi di pasar obligasi, tentunya mengangkat tingkat risiko berinvestasi yang tercermin dari kenaikan yield obligasi. Peningkatan risiko surat utang dapat menjadi tambahan modal untuk perusahaan atau emiten yang akan mencari dana lewat instrumen surat utang ini. Analis Obligasi NC Securities, I Made Adi Saputra menerangkan, kupon penerbitan obligasi di semester II diprediksi akan cenderung lebih tinggi daripada penerbitan obligasi di semester I lalu. Kendati begitu, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, kupon bond sangat tinggi.
Obligasi pilihan oke bagi yang butuh dana besar
JAKARTA. Beberapa waktu belakangan, pasar modal Indonesia ikut terpuruk akibat sentiment global. Tak heran, jika pelaku pasar melakukan aksi wait and see, yang bertujuan untuk mengamankan posisi mereka dengan menarik dana pada instrumen pasar modal. Alhasil, tidak hanya pasar saham yang terkoreksi, melainkan juga pasar obligasi. Koreksi harga yang terjadi di pasar obligasi, tentunya mengangkat tingkat risiko berinvestasi yang tercermin dari kenaikan yield obligasi. Peningkatan risiko surat utang dapat menjadi tambahan modal untuk perusahaan atau emiten yang akan mencari dana lewat instrumen surat utang ini. Analis Obligasi NC Securities, I Made Adi Saputra menerangkan, kupon penerbitan obligasi di semester II diprediksi akan cenderung lebih tinggi daripada penerbitan obligasi di semester I lalu. Kendati begitu, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, kupon bond sangat tinggi.