KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF resmi mencatatkan obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) IV tahap VIII tahun 2019 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (25/3). Nilai penerbitan obligasi ini mencapai Rp 2,51 triliun dengan rating idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Obligasi tersebut terdiri dari dua seri, yakni Seri A dengan nilai pokok sebesar Rp 522 miliar dan tingkat bunga tetap sebesar 7,75%. Kemudian Seri B dengan nilai pokok sebesar Rp 1,98 triliun dan tingkat bunga tetap sebesar 8,45%. Seri A memiliki jangka waktu 370 hari sejak tanggal emisi, sedangkan Seri B berjangka waktu tiga tahun. Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo menyampaikan, minat investor untuk berinvestasi pada obligasi SMF cukup tinggi sehingga terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribe. “Pada saat book building, obligasi PUB IV tahap VIII ini melebihi target sebesar Rp 3 triliun, tapi kami sesuaikan untuk kebutuhan dana saat ini yaitu sebanyak Rp 2,5 triliun,” ujar dia, Senin (25/3).
Obligasi PUB IV tahap VIII milik SMF resmi tercatat di bursa
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF resmi mencatatkan obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) IV tahap VIII tahun 2019 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (25/3). Nilai penerbitan obligasi ini mencapai Rp 2,51 triliun dengan rating idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Obligasi tersebut terdiri dari dua seri, yakni Seri A dengan nilai pokok sebesar Rp 522 miliar dan tingkat bunga tetap sebesar 7,75%. Kemudian Seri B dengan nilai pokok sebesar Rp 1,98 triliun dan tingkat bunga tetap sebesar 8,45%. Seri A memiliki jangka waktu 370 hari sejak tanggal emisi, sedangkan Seri B berjangka waktu tiga tahun. Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo menyampaikan, minat investor untuk berinvestasi pada obligasi SMF cukup tinggi sehingga terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribe. “Pada saat book building, obligasi PUB IV tahap VIII ini melebihi target sebesar Rp 3 triliun, tapi kami sesuaikan untuk kebutuhan dana saat ini yaitu sebanyak Rp 2,5 triliun,” ujar dia, Senin (25/3).