JAKARTA. Penjualan kembali obligasi rekapitalisasi PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terancam mundur dari target. Sebab, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Pahala N Masury bilang, pihaknya masih melakukan diskusi dengan dua bank yang berminat. Padahal, sesuai rencana awal, obligasi rekap diharapkan terjual sebelum 17 Agustus. "Masih ada beberapa hal yang perlu dibicarakan. Tetapi kami targetkan sebelum kuartal III sudah selesai," katanya saat dijumpai di Universitas Atmajaya Jakarta, Senin (13/8). Lebih lanjut, Pahala bilang, ada satu bank yang mendekati tahap finalisasi untuk pembelian obligasi rekap yang di budling dengan pinjaman valas. "Nilai pinjamannya US$ 100 juta dan obligasi rekap yang kami jual sekitar US$ 100 juta juga. Itu untuk satu bank saja yang sudah hampir selesai pembicaraannya," tambahnya. Sementara untuk satu bank lainnya, masih dalam proses negosiasi. Namun begitu, Mandiri menargetkan pinjaman valas US$ 480 juta di tahun 2012. Dimana sebelumnya, perusahaan pelat merah itu sudah mendapatkan pinjaman valas US$ 250 juta dari Standard Chartered Bank Singapore. Pinjaman tersebut didapatkan Mandiri setelah menjual obligasi rekapnya sejumlah Rp 1,8 triliun. Artinya, untuk satu bank laiinya, Mandiri akan mendapatkan pinjaman valas sebesar US$ 130 juta.
Obligasi rekap Bank Mandiri terancam molor
JAKARTA. Penjualan kembali obligasi rekapitalisasi PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terancam mundur dari target. Sebab, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Pahala N Masury bilang, pihaknya masih melakukan diskusi dengan dua bank yang berminat. Padahal, sesuai rencana awal, obligasi rekap diharapkan terjual sebelum 17 Agustus. "Masih ada beberapa hal yang perlu dibicarakan. Tetapi kami targetkan sebelum kuartal III sudah selesai," katanya saat dijumpai di Universitas Atmajaya Jakarta, Senin (13/8). Lebih lanjut, Pahala bilang, ada satu bank yang mendekati tahap finalisasi untuk pembelian obligasi rekap yang di budling dengan pinjaman valas. "Nilai pinjamannya US$ 100 juta dan obligasi rekap yang kami jual sekitar US$ 100 juta juga. Itu untuk satu bank saja yang sudah hampir selesai pembicaraannya," tambahnya. Sementara untuk satu bank lainnya, masih dalam proses negosiasi. Namun begitu, Mandiri menargetkan pinjaman valas US$ 480 juta di tahun 2012. Dimana sebelumnya, perusahaan pelat merah itu sudah mendapatkan pinjaman valas US$ 250 juta dari Standard Chartered Bank Singapore. Pinjaman tersebut didapatkan Mandiri setelah menjual obligasi rekapnya sejumlah Rp 1,8 triliun. Artinya, untuk satu bank laiinya, Mandiri akan mendapatkan pinjaman valas sebesar US$ 130 juta.