JAKARTA. Obligasi ritel masih laris manis di pasar sekunder (secondary market). Mengutip data transaksi obligasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga 5 Maret lalu, sukuk ritel seri SR002 dan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) ORI004 yang bakal jatuh tempo tahun 2012, merupakan instrumen surat utang yang paling likuid diperdagangkan. Dengan frekuensi perdagangan sebanyak 1.412 kali, SR002 merupakan surat utang dengan jumlah transaksi terbanyak. Sementara nilai transaksi SR002 di periode sama mencapai Rp 9,78 triliun. ORI004 menjadi obligasi ritel terlaris kedua, dengan frekuensi 1.135 kali dan nilai perdagangan Rp 2,89 triliun. Hingga akhir pekan lalu, harga ORI004 berakhir di posisi 102,24, atau sedikit turun dari posisi awal pekan yang mencapai 102,58. Sementara yield ORI004 naik menjadi 8,28% dari sebelumnya 8,11%.
Obligasi Ritel Jangka Menengah Laris Manis
JAKARTA. Obligasi ritel masih laris manis di pasar sekunder (secondary market). Mengutip data transaksi obligasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga 5 Maret lalu, sukuk ritel seri SR002 dan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) ORI004 yang bakal jatuh tempo tahun 2012, merupakan instrumen surat utang yang paling likuid diperdagangkan. Dengan frekuensi perdagangan sebanyak 1.412 kali, SR002 merupakan surat utang dengan jumlah transaksi terbanyak. Sementara nilai transaksi SR002 di periode sama mencapai Rp 9,78 triliun. ORI004 menjadi obligasi ritel terlaris kedua, dengan frekuensi 1.135 kali dan nilai perdagangan Rp 2,89 triliun. Hingga akhir pekan lalu, harga ORI004 berakhir di posisi 102,24, atau sedikit turun dari posisi awal pekan yang mencapai 102,58. Sementara yield ORI004 naik menjadi 8,28% dari sebelumnya 8,11%.