Obligasi Rp 500 miliar TPIA beri kupon 10%-11,5%



JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menawarkan surat utang sebanyak-banyaknya Rp 500 miliar. Obligasi tersebut diterbitkan dalam dua seri, yakni Seri A dengan tenor tiga tahun dan Seri B dengan tenor lima tahun.

Obligasi Seri A memberikan kupon sebesar 10% hingga 11%. Sementara itu, obligasi seri B memberikan kupon 10,5% hingga 11,5%. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulanan dengan jaminan aset tetap senilai 150% dari nilai pokok obligasi. Obligasi ini sudah mendapatkan peringkat single A plus dari PT Pemeringkat Efek Indonesia.

Dalam aksi korporasi itu, perseroan menunjuk tiga penjamin emisi, yakni PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT BCA Sekuritas. Suryandi, Direktur TPIA mengatakan, dana yang diperoleh dari obligasi ini akan digunakan untuk pembayaran sebagian utangnya.


Sebesar 35% dana obligasi ini akan digunakan untuk membayar sebagian utang sebesar US$ 220 dari Bangkok Bank Public Company Limited dan The Siam Commercial Bank Public Company Limited. Tingkat suku bunga utang itu LIBOR +4,1% per tahun.

Lalu, sisa dana obligasi sebesar 65% digunakan untuk membayar sebagian utang sebesar US$ 94,98 juta dari bank yang sama. Tingkat suku bunga ini mencapai LIBOR + 4,25%. Jatuh tempo utang ini pada 7 Oktober 2022 mendatang.

Ini adalah obligasi rupiah pertama yang diterbitkan TPIA. Sebelumnya, perseroan selalu menerbitkan obligasi dollar. Apalagi, pembukuan perseroan juga dalam dollar AS.

Menurut Suryandi, TPIA ingin masuk ke dalam pasar obligasi dalam negeri, sehingga profil perseroan bisa lebih dikenal investor. "Kami ingin diversifikasi portofolio, supaya perseroan lebih dikenal oleh investor," ujarnya di Jakarta, Rabu (23/11).

Jumlah obligasi yang diterbitkan ini memang tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan jumlah utang perseroan yang berkisar US$ 300 juta. "Nilai emisi yang diterbitkan memang tidak terlalu besar karena perseroan masih memiliki dana kas yang kuat untuk pembayaran utang lainnya," imbuhnya.

Saat ini, Rasio utang terhadap ekuitas perseroan masih sekitar 30%. Sehingga, TPIA masih memiliki ruang yang cukup besar untuk menjajaki utang lainnya, termasuk mencari utang bank. Masa book building obligasi itu mulai dilakukan pada 23 November hingga 7 Desember 2016. Lalu, pencatatan obligasi ditargetkan pada 23 Desember mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto