Obligasi & stock split jadi sentimen positif MEDC



KONTAN.CO.ID - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Medco Energi Internasional Tahap VI Tahun 2017. Nilainya mencapai Rp 566,5 miliar.

Reza Priyambada Analis Binaartha Parama Sekuritas menyatakan, dalam laporan keuangan periode kuartal pertama 2017, MEDC mencatatkan jumlah kewajiban yang berasal dari pinjaman dan penerbitan obligasi senilai total US$ 1,81 miliar. Dengan jumlah tersebut, rasio long term debt dibandingkan dengan ekuitas akan bernilai 1,95 kali.

Angka ini turun bila dibandingkan posisi akhir tahun 2016 senilai 2,16 kali. "Penurunan rasio ini, selain karena nilai ekuitasnya yang mengalami peningkatan juga disebabkan oleh penurunan nilai kewajiban, terutama dari pinjaman bank dan penerbitan obligasi dollar AS," terang Reza dalam keterangan tertulis, Rabu (6/9).


Dengan adanya penerbitan obligasi ini, perkiraan angka rasio long term debt dibandingkan dengan ekuitasnya akan meningkat menjadi 2 kali. Angka rasio ini, dinilai masih dapat di-cover oleh MEDC, terutama dari hasil pengoperasian areal-areal migasnya.

Sebelumnya, MEDC meraih penjualan US$ 210,26 juta hingga periode 31 Maret 2017 atau naik tajam dibandingkan penjualan US$ 130,83 juta di periode sama tahun sebelumnya. "Kenaikan beban pokok penjualan dan beban operasi masih dapat diimbangi dengan kenaikan pendapatan tersebut sehingga bottom line-nya masih tercatat positif." tambahnya.

Reza mencatat laba periode berjalan yang didistribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai US$ 43,05 juta dari laba periode tahun sebelumnya yang US$ 10,21 juta.

Saat ini, MEDC ditransaksikan pada kisaran Rp 3.180-Rp 3.320 dan mencoba mempertahankan tren kenaikannya. Reza merekomendasikan trading buy MEDC selama dapat bertahan di atas Rp 3.260 dengan support Rp 3.220-Rp 3.260 dan resistance Rp 3.330-Rp 3.360. "Adanya sentimen dari penerbitan obligasi tersebut dan rencana pemecahan saham 1:4 diharapkan dapat menjadi trigger positif untuk pergerakan saham MEDC," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati