Obligasi Valas Lokal Bakal Terbit Oktober



JAKARTA. Setelah sukses menerbitkan surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk global senilai US$ 1,5 miliar, Kementerian Keuangan kini tengah menyiapkan instrumen baru menggali utang valas (lihat halaman 6). pada Oktober nanti pemerintah akan menerbitkan surat utang negara dalam bentuk valuta asing (valas) yakni dollar Amerika Serikat di pasar dalam negeri.

Obligasi valas ini kali pertama meluncur di pasar lokal. Pejabat sementara (Pjs) Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan menyebut indikasi awal target penerbitan obligasi valas domestik ini sebesar US$ 500 juta.

Rencananya obligasi valas domestik atawa onshore valas ini akan memiliki tenor jangka menengah. "Nanti kami lihat minat pasar. Tenornya sekitar lima sampai 10 tahun," jelasnya, Rabu (11/9).


Imbal hasil alias yield yang akan ditawarkan pun masih belum ditentukan. Mengingat instrumen ini baru kali pertama terbit, sehingga pemerintah tidak memiliki acuan penentuan imbal hasil. "Kami akan cari pembanding obligasi pemerinah Indonesia dalam mata uang dollar AS di pasar sekunder," tegasnya.

Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto menyebutkan pemerintah memiliki ruang menerbitkan surat utang dalam bentuk valas US$ 2 miliar pada semester II ini. Nah, setelah menerbitkan sukuk global sebesar US$ 1,5 miliar, pemerintah tinggal memiliki kuota US$ 500 juta.

Pemerintah pun optimistis, obligasi valas kali ini akan laku di pasaran. Mengingat saat ini banyak orang Indonesia maupun institusi lokal yang menyimpan dollar di luar negeri. Robert berharap penerbitan obligasi valas di dalam negeri mampu membawa pulang valas yang terparkir di luar negeri tersebut.

Selain mempersiapkan penerbitan obligasi valas di dalam negeri, pemerintah saat ini juga sibuk menyiapkan penerbitan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri 010. Target nilainya lumayan besar, mencapai Rp 15 triliun.

Pemerintah akan menawarkan ORI mulai 20 September hingga 4 Oktober 2013. ORI ini bertenor tiga tahun dan akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2016. Adapun penetapan kupon pada 18 September mendatang, "Sampai akhir tahun lelang SUN tinggal sedikit," terang Robert.

Maklum sampai 10 September kemarin, jatah penerbitan obligasi negara yang dilakukan pemerintah sudah mencapai 66%. Jika ditambah dari penerbitan sukuk global senilai US$ 1,5 miliar atau setara Rp 16 triliun, maka pembiayaan sudah 70% dari target yang ada di APBN-P 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari