Obligasi SMF dinilai kurang menarik karena bunga



JAKARTA. Persaingan obligasi korporasi semakin ketat. Fixed Income Analyst MNC Securities I Made Adi Saputra memperkirakan penawaran umum berkelanjutan (PUB) Sarana Multigriya Finansial (SMF) III tahap II senilai Rp 472 miliar bakal kurang menarik di pasar sekunder.

Surat utang ini menawarkan kupon 8,9% per tahun. Adapun jangka waktu ditetapkan satu tahun dan jatuh tempo pada 28 November 2016.

Pembayaran bunga akan dilakukan setiap tiga bulan. Untuk pembayaran bunga pertama akan dilakukan 18 Februari 2016.


"Pasalnya, di pasar sekunder masih ada obligasi dengan imbal hasil yang lebih tinggi dengan tenor yang sama dan peringkat yang lebih baik," ujar Made, Jakarta, Kamis (19/11).

Menurut Made, hal tersebut akan membatasi potensi kenaikan harga di pasar sekunder.

Kendati demikian, ekspektasi penurunan tingkat suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) tahun depan diprediksi akan menarik minat investor untuk masuk ke obligasi ini. Selain itu, surat utang ini diterbitkan oleh badan usaha milik negara (BUMN) dengan dukungan penuh dari pemerintah.

"Bagi investor yang mencari obligasi korporasi BUMN, SMF bisa dijadikan alternatif di tengah terbatasnya pasokan obligasi korporasi dari BUMN," tutur Made.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie