JAKARTA. Sesaat setelah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Bank OCBC NISP Tbk segera meluncurkan layanan private banking. Bisnis anyar ini menjadi senjata andalan untuk memumpuk likuiditas. Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja menyebut, OCBC NISP membidik nasabah yang memiliki harta minimal Rp 10 miliar atau setara US$ 1 juta. "Tahun ini kami harapkan sekitar 100 nasabah awal, tidak terlalu agresif," ujarnya (22/5). Di tahun perdana beroperasi, bisnis perbankan bagi nasabah super-tajir ini ditargetkan bisa berkontribusi sekitar 5% terhadap total dana pihak ketiga (DPK). Tahun ini, OCBC NISP menargetkan DPK tumbuh 10%-15%.
OCBC bidik Rp 5 triliun dari private banking
JAKARTA. Sesaat setelah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Bank OCBC NISP Tbk segera meluncurkan layanan private banking. Bisnis anyar ini menjadi senjata andalan untuk memumpuk likuiditas. Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja menyebut, OCBC NISP membidik nasabah yang memiliki harta minimal Rp 10 miliar atau setara US$ 1 juta. "Tahun ini kami harapkan sekitar 100 nasabah awal, tidak terlalu agresif," ujarnya (22/5). Di tahun perdana beroperasi, bisnis perbankan bagi nasabah super-tajir ini ditargetkan bisa berkontribusi sekitar 5% terhadap total dana pihak ketiga (DPK). Tahun ini, OCBC NISP menargetkan DPK tumbuh 10%-15%.