JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk berencana melakukan revaluasi aset sebelum tutup tahun ini. Dengan revaluasi aset, diharapkan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio/CAR bank swasta nasional tersebut akan terdongkrak. Parwati Surjaudaja, Direktur Utama OCBC NISP mengatakan, saat ini, CAR perseroan berada pada posisi 17,3%. "Kemungkinannya tahun ini. Karena, sudah 10 tahun. Namun, kami masih menghitung berapa penambahan aset atas revaluasi aset," ujarnya, Selasa (9/12). Menurut dia, revaluasi aset dilakukan untuk kebutuhan jangka panjang. Bukan sekadar menambal memperkuat modal. Revaluasi aset akan meningkatkan kapasitas kredit perseroan. Asal tahu saja, tahun depan, perseroan mengincar pertumbuhan bisnis di kisaran 15% - 20%. Target perseroan itu jauh di atas industri bank umum yang mematok pertumbuhan di kisaran 12% - 14%. Makanya, perseroan harus memperkuat struktur permodalan dan pendanaannya. Meskipun, rasio likuiditas akan dipertahankan seperti tahun ini. "Kami juga membuka peluang untuk mempertebal modal dan pendanaan tahun depan dari surat utang (obligasi), NCD atau MTN. Tetapi, semua itu bergantung kondisi pasar. Kalau pricing-nya bagus, kenapa tidak," pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
OCBC NISP akan revaluasi aset
JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk berencana melakukan revaluasi aset sebelum tutup tahun ini. Dengan revaluasi aset, diharapkan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio/CAR bank swasta nasional tersebut akan terdongkrak. Parwati Surjaudaja, Direktur Utama OCBC NISP mengatakan, saat ini, CAR perseroan berada pada posisi 17,3%. "Kemungkinannya tahun ini. Karena, sudah 10 tahun. Namun, kami masih menghitung berapa penambahan aset atas revaluasi aset," ujarnya, Selasa (9/12). Menurut dia, revaluasi aset dilakukan untuk kebutuhan jangka panjang. Bukan sekadar menambal memperkuat modal. Revaluasi aset akan meningkatkan kapasitas kredit perseroan. Asal tahu saja, tahun depan, perseroan mengincar pertumbuhan bisnis di kisaran 15% - 20%. Target perseroan itu jauh di atas industri bank umum yang mematok pertumbuhan di kisaran 12% - 14%. Makanya, perseroan harus memperkuat struktur permodalan dan pendanaannya. Meskipun, rasio likuiditas akan dipertahankan seperti tahun ini. "Kami juga membuka peluang untuk mempertebal modal dan pendanaan tahun depan dari surat utang (obligasi), NCD atau MTN. Tetapi, semua itu bergantung kondisi pasar. Kalau pricing-nya bagus, kenapa tidak," pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News