JAKARTA. Hingga paruh pertama tahun 2017, sejumlah bank tengah mengalami perlambatan pertumbuhan kredit. Perlambatan ini ditengarai akibat belum membaiknya kondisi makroekonomi. Adapun, bank swasta cenderung paling paling banyak terkena imbas perlambatan kredit. Berbeda dengan bank pelat merah yang justru tumbuh pesat dengan melimpahnya proyek infrastruktur penunjang program pemerintah. Kendati demikian, PT Bank OCBC NISP Tbk menilai, pihaknya masih tetap berhasil membukukan kredit meski terkena dampak belum bergeraknya pertumbuhan ekonomi. "Bank BUMN pasti dapat tumbuh lebih cepat, antara lain karena adanya tingkat partisipasi yang tinggi dalam proyek pemerintah atau infrastruktur," ujar Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja kepada KONTAN, Kamis (27/7).
OCBC NISP atur strategi antisipasi perlambatan
JAKARTA. Hingga paruh pertama tahun 2017, sejumlah bank tengah mengalami perlambatan pertumbuhan kredit. Perlambatan ini ditengarai akibat belum membaiknya kondisi makroekonomi. Adapun, bank swasta cenderung paling paling banyak terkena imbas perlambatan kredit. Berbeda dengan bank pelat merah yang justru tumbuh pesat dengan melimpahnya proyek infrastruktur penunjang program pemerintah. Kendati demikian, PT Bank OCBC NISP Tbk menilai, pihaknya masih tetap berhasil membukukan kredit meski terkena dampak belum bergeraknya pertumbuhan ekonomi. "Bank BUMN pasti dapat tumbuh lebih cepat, antara lain karena adanya tingkat partisipasi yang tinggi dalam proyek pemerintah atau infrastruktur," ujar Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja kepada KONTAN, Kamis (27/7).