JAKARTA. Perekonomian yang masih belum pulih benar membuat para bankir cukup realistis menargetkan laba usaha di tahun ini. Perbankan putar otak untuk bisa memaksimalkan keuntungan di tengah bisnis yang sedang melambat. Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP TBK mengatakan, pertumbuhan laba masih cukup baik karena ada cara lain selain meraih laba dari pendapatan bunga. Misalnya, OCBC NISP menjaga kualitas aset, meningkatkan pendapatan berbasis komisi atau fee based income, menjaga rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM), dan mengendalikan biaya overhead. “Harapannya laba tumbuh sesuai rencana yaitu 10%-15%,” katanya, kemarin (4/10). Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tercatat, OCBC NISP membukukan laba bersih sebesar Rp 1,07 triliun per Juli 2016 atau naik 23,99% dibandingkan posisi Rp 867,12 miliar per Juli 2015. Adapun, pendapatan bunga bersih senilai Rp 3,09 triliun dan pendapatan bunga sebesar Rp 5,88 triliun.
OCBC NISP bidik laba tumbuh hingga 15% di 2016
JAKARTA. Perekonomian yang masih belum pulih benar membuat para bankir cukup realistis menargetkan laba usaha di tahun ini. Perbankan putar otak untuk bisa memaksimalkan keuntungan di tengah bisnis yang sedang melambat. Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP TBK mengatakan, pertumbuhan laba masih cukup baik karena ada cara lain selain meraih laba dari pendapatan bunga. Misalnya, OCBC NISP menjaga kualitas aset, meningkatkan pendapatan berbasis komisi atau fee based income, menjaga rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM), dan mengendalikan biaya overhead. “Harapannya laba tumbuh sesuai rencana yaitu 10%-15%,” katanya, kemarin (4/10). Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tercatat, OCBC NISP membukukan laba bersih sebesar Rp 1,07 triliun per Juli 2016 atau naik 23,99% dibandingkan posisi Rp 867,12 miliar per Juli 2015. Adapun, pendapatan bunga bersih senilai Rp 3,09 triliun dan pendapatan bunga sebesar Rp 5,88 triliun.