JAKARTA. Bank Indonesia (BI) dalam Survei Harga Properti Residensial mencatat pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada triwulan pertama sebesar 0,12% secara kuartalan (qtq) atau mencapai Rp 317,8 triliun. Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang tercatat 2,56%. Perlambatan tersebut dipicu oleh melambatnya pertumbuhan penjualan properti residensial. Perlambatan pertumbuhan penjualan properti residensial tercermin dari menurunnya angka pertumbuhan penyaluran kredit perbankan pada sektor properti. Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja mengakui, tren pertumbuhan penyaluran KPR hingga memasuki awal kuartal II atau bulan April, masih belum positif. Ia memperkirakan, pertumbuhan penyaluran KPR di NISP sepanjang triwulan II-2015 akan sama seperti triwulan I-2015.
OCBC NISP: Laju KPR sampai April masih melambat
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) dalam Survei Harga Properti Residensial mencatat pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada triwulan pertama sebesar 0,12% secara kuartalan (qtq) atau mencapai Rp 317,8 triliun. Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang tercatat 2,56%. Perlambatan tersebut dipicu oleh melambatnya pertumbuhan penjualan properti residensial. Perlambatan pertumbuhan penjualan properti residensial tercermin dari menurunnya angka pertumbuhan penyaluran kredit perbankan pada sektor properti. Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja mengakui, tren pertumbuhan penyaluran KPR hingga memasuki awal kuartal II atau bulan April, masih belum positif. Ia memperkirakan, pertumbuhan penyaluran KPR di NISP sepanjang triwulan II-2015 akan sama seperti triwulan I-2015.