JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk belum akan menurunkan tingkat suku bunga deposito. Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja menyatakan, tingkat bunga untuk simpanan dana mahal, relatif akan stabil sampai dengan akhir tahun mendatang. Menurut Parwati, hal ini lantaran perseroan tidak menaikkan suku bunga yang terlalu tinggi pasca kenaikan suku bunga acuan BI rate. Bank dengan kode saham NISP ini melakukan penyesuaian secara proporsional dalam rangka menyesuaikan kenaikan BI rate. "Kami belum akan turun karena kemarin naiknya tidak terlalu tinggi. Jadi stabil-stabil saja. Untuk yang spesial rate juga relatif sama, belum akan turun," kata Parwati, Senin (1/9). Parwati menjelaskan, perseroan masih mengganjar dana deposito dengan nominal di atas Rp 500 juta dengan suku bunga 10% untuk tenor panjang. Hal yang sama juga masih berlaku untuk bunga kredit pemilikan rumah (KPR). "KPR juga masih sama sampai dengan akhir tahun belum akan turun bunga-nya. Karena kami kemarin kenaikannya juga proporsional sesuai dengan kenaikan BI rate. Jadi tidak berlebih juga," ujarnya. Lebih lanjut Parwati menambahkan, kondisi ini sepertinya masih akan bertahan setidaknya sampai dengan akhir tahun. Tahun depan, menurutnya, akan ada kemungkinan kenaikan suku bunga kembali, lantaran masih terbuka peluang kenaikan suku bunga acuan BI rate. Hal ini dipicu oleh terjadinya kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat The Fed Fund rate. "Jadi sepertinya agak susah untuk penurunan suku bunga. Harapkan untuk stabil juga sudah bagus. Sampai akhir tahun masih stabil. Sepertinya tahun depan yang ada kemungkinan untuk naik lagi," jelas Parwati.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
OCBC NISP masih pertahankan suku bunga deposito
JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk belum akan menurunkan tingkat suku bunga deposito. Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja menyatakan, tingkat bunga untuk simpanan dana mahal, relatif akan stabil sampai dengan akhir tahun mendatang. Menurut Parwati, hal ini lantaran perseroan tidak menaikkan suku bunga yang terlalu tinggi pasca kenaikan suku bunga acuan BI rate. Bank dengan kode saham NISP ini melakukan penyesuaian secara proporsional dalam rangka menyesuaikan kenaikan BI rate. "Kami belum akan turun karena kemarin naiknya tidak terlalu tinggi. Jadi stabil-stabil saja. Untuk yang spesial rate juga relatif sama, belum akan turun," kata Parwati, Senin (1/9). Parwati menjelaskan, perseroan masih mengganjar dana deposito dengan nominal di atas Rp 500 juta dengan suku bunga 10% untuk tenor panjang. Hal yang sama juga masih berlaku untuk bunga kredit pemilikan rumah (KPR). "KPR juga masih sama sampai dengan akhir tahun belum akan turun bunga-nya. Karena kami kemarin kenaikannya juga proporsional sesuai dengan kenaikan BI rate. Jadi tidak berlebih juga," ujarnya. Lebih lanjut Parwati menambahkan, kondisi ini sepertinya masih akan bertahan setidaknya sampai dengan akhir tahun. Tahun depan, menurutnya, akan ada kemungkinan kenaikan suku bunga kembali, lantaran masih terbuka peluang kenaikan suku bunga acuan BI rate. Hal ini dipicu oleh terjadinya kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat The Fed Fund rate. "Jadi sepertinya agak susah untuk penurunan suku bunga. Harapkan untuk stabil juga sudah bagus. Sampai akhir tahun masih stabil. Sepertinya tahun depan yang ada kemungkinan untuk naik lagi," jelas Parwati.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News