JAKARTA. PT Bank OCBC NISP membukukan laba bersih sebesar Rp 247 miliar pada kuartal I/2014. Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja mengatakan, peningkatan laba dihasilkan dari meningkatnya pendapatan bunga bersih sebesar 18% menjadi Rp 709 miliar dari posisi sebelumnya Rp 601 miliar. Asal tahu saja, pendapatan bunga tersebut berasal dari realisasi kredit mencapai Rp 53,7 triliun atau tumbuh 27% pada tiga bulan pertama. Kredit tersebut paling besar mengalir ke kredit modal kerja sebesar 40% terhadap portofolio, 36% ke kredit investasi dan 24% diberikan untuk pinjaman kredit konsumer. Sedangkan penyaluran kredit relatif merata di beberapa sektor yaitu sektor perdagangan 24%, industri sebesar 23% dan jasa 22%. Adapun, rasio kredit macet (NPL) terjaga pada level 0,4% pada akhir Maret 2013 dibanding 0,5% pada akhir Maret 2012. Sementara itu, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) naik 19% menjadi Rp 59,3 triliun dibandingkan periode yang sama sebelumnya senilai Rp 46,6 triliun. "Tahun 2013, perseroan terus berekspansi karena modal kami mengalami kenaikan sebesar 35% menjadi Rp 9,1 triliun atau rasio kecukupan modal (CAR) menjadi 16,6%," katanya, Kamis (25/4). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
OCBC NISP raih laba Rp 247 miliar
JAKARTA. PT Bank OCBC NISP membukukan laba bersih sebesar Rp 247 miliar pada kuartal I/2014. Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja mengatakan, peningkatan laba dihasilkan dari meningkatnya pendapatan bunga bersih sebesar 18% menjadi Rp 709 miliar dari posisi sebelumnya Rp 601 miliar. Asal tahu saja, pendapatan bunga tersebut berasal dari realisasi kredit mencapai Rp 53,7 triliun atau tumbuh 27% pada tiga bulan pertama. Kredit tersebut paling besar mengalir ke kredit modal kerja sebesar 40% terhadap portofolio, 36% ke kredit investasi dan 24% diberikan untuk pinjaman kredit konsumer. Sedangkan penyaluran kredit relatif merata di beberapa sektor yaitu sektor perdagangan 24%, industri sebesar 23% dan jasa 22%. Adapun, rasio kredit macet (NPL) terjaga pada level 0,4% pada akhir Maret 2013 dibanding 0,5% pada akhir Maret 2012. Sementara itu, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) naik 19% menjadi Rp 59,3 triliun dibandingkan periode yang sama sebelumnya senilai Rp 46,6 triliun. "Tahun 2013, perseroan terus berekspansi karena modal kami mengalami kenaikan sebesar 35% menjadi Rp 9,1 triliun atau rasio kecukupan modal (CAR) menjadi 16,6%," katanya, Kamis (25/4). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News