JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC NISP) akan menyuntikkan modal sebesar Rp 100 miliar kepada unit usaha syariah (UUS). Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengungkapkan, suntikan modal itu akan dilakukan pada 2014 mendatang.Parwati menjelaskan, suntikan modal ini bertujuan untuk mendukung perkembangan bisnis UUS OCBC NISP ke depannya. Tambahan modal ini dilakukan sebelum dilakukannya pemisahan usaha atau spin off. "USS kami masih di bawah Rp 2 triliun. Untuk spin off direkomendasikan jika aset di atas Rp 5 triliun. Jadi spin off belum akan dilakukan dalam waktu dekat. Belum dalam waktu lima tahun ini," kata Parwati di Gedung OCBC NISP, Jakarta, Selasa (20/10).Catatan saja, perseroan mencatat kinerja pembiayaan bisnis syariah tumbuh 185% secara setahunan dari Rp 431 miliar pada September 2012, menjadi Rp 1,23 triliun pada September 2013. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) naik 136% dari Rp 496 miliar menjadi Rp 1,16 triliun. Sementara aset tumbuh 107% dari Rp 782 miliar menjadi Rp 1,62 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
OCBC NISP suntik modal ke unit syariah Rp 100 M
JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC NISP) akan menyuntikkan modal sebesar Rp 100 miliar kepada unit usaha syariah (UUS). Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengungkapkan, suntikan modal itu akan dilakukan pada 2014 mendatang.Parwati menjelaskan, suntikan modal ini bertujuan untuk mendukung perkembangan bisnis UUS OCBC NISP ke depannya. Tambahan modal ini dilakukan sebelum dilakukannya pemisahan usaha atau spin off. "USS kami masih di bawah Rp 2 triliun. Untuk spin off direkomendasikan jika aset di atas Rp 5 triliun. Jadi spin off belum akan dilakukan dalam waktu dekat. Belum dalam waktu lima tahun ini," kata Parwati di Gedung OCBC NISP, Jakarta, Selasa (20/10).Catatan saja, perseroan mencatat kinerja pembiayaan bisnis syariah tumbuh 185% secara setahunan dari Rp 431 miliar pada September 2012, menjadi Rp 1,23 triliun pada September 2013. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) naik 136% dari Rp 496 miliar menjadi Rp 1,16 triliun. Sementara aset tumbuh 107% dari Rp 782 miliar menjadi Rp 1,62 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
