JAKARTA. Melemahnya daya beli masyarakat menjadi faktor utama perlambatan pertumbuhan ekonomi yang berimbas pada perlambatan pertumbuhan kredit industri perbankan. Oleh karena itu, perbankan berlomba-lomba mencari cara agar permintaan kredit dari masyarakat kembali menggeliat.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh perbankan adalah dengan memberikan promo berupa suku bunga ringan untuk cicilan kredit pemilikan rumah (KPR). PT Bank OCBC NISP Tbk merupakan salah satu bank yang turut meramaikan KPR dengan promo bunga rendah.

Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengungkapkan, perseroan menawarkan bunga KPR dengan pilihan program bunga fixed pada awal kredit kemudian bunga floating. Parwati merinci, besaran bunga KPR yang ditawarkan bank dengan kode saham NISP ini di antaranya mulai dari 9% fixed 1 tahun sampai 12,25% fixed 10 tahun, kemudian floating dan program bunga JIBOR + mulai dari JIBOR + 4,25%.

Jangka waktu KPR yang ditawarkan pun cukup panjang, mencapai 25 tahun cicilan. Parwati merinci, program bunga fixed rate selama 10 tahun ini sudah dipasarkan perseroan sejak Maret 2015. Ia bilang, porsi KPR yang didapat NISP dari program promo bunga rendah ini mencapai 7% dari total pencairan KPR.

Meski begitu, kata Parwati, KPR NISP per Juni 2015 belum mengalami kenaikan dibandingkan Juni 2014. Ini artinya, bank harus ekstra kerja keras untuk memikat masyarakat dalam mencairkan KPR. Strategi lain yang juga ditempuh oleh OCBC NISP di tengah kondisi perlambatan pertumbuhan kredit termasuk konsumsi, adalah dengan bekerja sama dengan developer untuk menggenjot program KPR yang disesuaikan dengan produk dan kebutuhan nasabah.

"Contohnya adalah program cicilan tetap selama 10 tahun ini," jelas Parwati kepada KONTAN, Selasa (11/8).

Nilai plus lain yang ditawarkan OCBC NISP selain tenor panjang adalah variasi program bunga yang sesuai dengan kebutuhan nasabah serta proses pencairan KPR yang mudah dan cepat. "Dengan relaksasi fix rate KPR hingga 10 tahun ini, mampu nasabah nyaman dan tenang mengangsur selama waktu yang mereka kehendaki," ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto