JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk memperkirakan pertumbuhan kredit akan sulit menyentuh double digit hingga akhir tahun ini. Bank yang terafiliasi dengan grup OCBC Singapura ini meyakini, meski likuditas cenderung menunjukan perbaikan dengan adanya program pengampunan pajak (tax amnesty), pertumbuhan baru akan terasa pada tahun 2017. “Dampak dari tax amnesty baru terasa jangka menengah dan panjang, di kuartal empat belum akan signifikan,” ujar Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja di Jakarta, Senin (26/7). Parwati menilai, kondisi ekonomi Indonesia masih terkena imbas perlambatan ekonomi global. Oleh karena itu, OCBC NISP akan mengalami pertumbuhan kredit di bawah 10% hingga akhir 2016. “Kita lihat faktor seperti harga minyak, komoditas dan kondisi ekonomi China yang masih belum ada berita positif,” paparnya.
OCBC prediksi kredit tumbuh single digit di 2016
JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk memperkirakan pertumbuhan kredit akan sulit menyentuh double digit hingga akhir tahun ini. Bank yang terafiliasi dengan grup OCBC Singapura ini meyakini, meski likuditas cenderung menunjukan perbaikan dengan adanya program pengampunan pajak (tax amnesty), pertumbuhan baru akan terasa pada tahun 2017. “Dampak dari tax amnesty baru terasa jangka menengah dan panjang, di kuartal empat belum akan signifikan,” ujar Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja di Jakarta, Senin (26/7). Parwati menilai, kondisi ekonomi Indonesia masih terkena imbas perlambatan ekonomi global. Oleh karena itu, OCBC NISP akan mengalami pertumbuhan kredit di bawah 10% hingga akhir 2016. “Kita lihat faktor seperti harga minyak, komoditas dan kondisi ekonomi China yang masih belum ada berita positif,” paparnya.