JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk menilai ruang gerak bunga kredit untuk bergerak bakal semakin terbatas. Ini menyusul bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) telah menaikkan suku bunga acuannya (Fed Fund Rate/FFR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 1%-1,25%. Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja menyebut, baik Bank Indonesia (BI) maupun industri telah mengantispasi hal tersebut. "Dugaan kami, bunga (BI 7 Days Repo Rate/7DRR) akan tetap," katanya saat dihubungi KONTAN, Kamis (15/6). Selain itu, sampai saat ini pihaknya juga belum pernah menaikkan suku bunga melainkan menurunkan suku bunga kredit. OCBC NISP mencatat sampai dengan awal bulan Juni 2017, pihaknya telah menurunkan suku bunga kredit sebanyak 100 basis points (bps) hingga 200 bps. Jumlah tersebut jika dibandingkan secara tahunan atau year on year jauh lebih besar dibandingkan bunga dana yang ada di kisaran 90 bps.
OCBC: Ruang gerak bunga kredit makin terbatas
JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk menilai ruang gerak bunga kredit untuk bergerak bakal semakin terbatas. Ini menyusul bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) telah menaikkan suku bunga acuannya (Fed Fund Rate/FFR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 1%-1,25%. Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja menyebut, baik Bank Indonesia (BI) maupun industri telah mengantispasi hal tersebut. "Dugaan kami, bunga (BI 7 Days Repo Rate/7DRR) akan tetap," katanya saat dihubungi KONTAN, Kamis (15/6). Selain itu, sampai saat ini pihaknya juga belum pernah menaikkan suku bunga melainkan menurunkan suku bunga kredit. OCBC NISP mencatat sampai dengan awal bulan Juni 2017, pihaknya telah menurunkan suku bunga kredit sebanyak 100 basis points (bps) hingga 200 bps. Jumlah tersebut jika dibandingkan secara tahunan atau year on year jauh lebih besar dibandingkan bunga dana yang ada di kisaran 90 bps.