Sudah uji tuntas, OCBC Singapura urung beli saham Bank Permata



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Oversea-Chinese Banking Corp (OCBC) urung mengajukan penawaran saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) milik Standard Chartered Plc, meskipun menyatakan minat pada tahap awal proses penjualan bank tersebut.

Menurut sumber Blomberg yang mengetahui masalah tersebut, setelah melakukan due dilligence atau uji tuntas, bank asal Singapura ini menyimpulkan bahwa Bank Permata tidak masuk dalam kriteria mereka.

OCBC merupakan salah satu bank yang telah menyatakan minat Bank Permata, Bloomberg melaporkan sebelumnya.


Baca Juga: Standard Chartered tepis rumor rencana melego saham Bank Permata

Standard Chartered dan PT Astra International masing-masing memiliki 45% saham di Bank Permata yang memiliki nilai pasar US$ 2,4 miliar

Perwakilan untuk OCBC, Permata dan Standard Chartered menolak berkomentar soal ini. Sementara jurubicara Astra tidak bisa dihubungi.

Laba Bank Permata memang kian positif, tercatat laba bersih BNLI meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi Rp 1,1 triliun atau setara US$ 78 juta dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Didorong oleh pertumbuhan dari sisi pendapatan bunga.

Meski begitu, secara historis pada tahun 2017 Bank Permata sempat mengalami penurunan kinerja akibat tingginya rasio kredit atau aset bermasalah. Hal ini membuat Astra dan Standard Chartered menyuntikan modal ke perusahaan.

Baca Juga: Rumor penjualan saham Stanchart dalam RUPLB Bank Permata, ini komentar manajemen

Nah, tahun ini Standard Chartered dengan tegas menyatakan bahwa investasinya di Permata tak lagi menjadi pilihan utama, hal ini mengindikasikan bahwa pihak Standard Chartered tengah bersiap untuk angkat koper dari BNLI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi