KONTAN.CO.ID - DW. Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Eropa (OECD) mempublikasikan studi tahunannya tentang pendidikan di Jerman beberapa hari lalu. "Pendidikan Sekilas Pandang", demikian judulnya, mencakup situasi pendidikan di seluruh dunia, termasuk 36 negara anggota OECD, juga beberapa negara mitra, seperti Cina, Rusia, India, Arab Saudi dan Afrika Selatan. Laporan mengungkap bahwa di sebagian besar negara OECD, orang dewasa yang dilahirkan di negara lain hanya memiliki kemungkinan kecil untuk mendapat pekerjaan, atau mendapat pendidikan serta pelatihan. Austria dan Jerman adalah dua negara dengan perbedaan paling menyolok dalam hal ini, jika warga berusia 15-29 tahun yang lahir di luar negeri dibandingkan dengan yang lahir di negara tempat ia tinggal sekarang. Di Jerman, 24% dari mereka dalam kelompok usia itu, yang lahir di luar negeri, tidak punya pekerjaan, juga pendidikan serta pelatihan. Sementara warga Jerman dalam usia itu hanya 7% yang tidak mendapat baik pekerjaan, maupun pendidikan dan pelatihan.
OECD: imigran Dewasa sulit dapat pekerjaan di Jerman
KONTAN.CO.ID - DW. Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Eropa (OECD) mempublikasikan studi tahunannya tentang pendidikan di Jerman beberapa hari lalu. "Pendidikan Sekilas Pandang", demikian judulnya, mencakup situasi pendidikan di seluruh dunia, termasuk 36 negara anggota OECD, juga beberapa negara mitra, seperti Cina, Rusia, India, Arab Saudi dan Afrika Selatan. Laporan mengungkap bahwa di sebagian besar negara OECD, orang dewasa yang dilahirkan di negara lain hanya memiliki kemungkinan kecil untuk mendapat pekerjaan, atau mendapat pendidikan serta pelatihan. Austria dan Jerman adalah dua negara dengan perbedaan paling menyolok dalam hal ini, jika warga berusia 15-29 tahun yang lahir di luar negeri dibandingkan dengan yang lahir di negara tempat ia tinggal sekarang. Di Jerman, 24% dari mereka dalam kelompok usia itu, yang lahir di luar negeri, tidak punya pekerjaan, juga pendidikan serta pelatihan. Sementara warga Jerman dalam usia itu hanya 7% yang tidak mendapat baik pekerjaan, maupun pendidikan dan pelatihan.