KONTAN.CO.ID - PARIS. Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) mengatakan perusahaan non-keuangan perlu menerbitkan obligasi lebih besar dalam tiga tahun ke depan. Hal ini sebagai dampak dari menurunnya selera risiko investor dan kualitas kredit. OECD memprediksi, secara global, utang baru ini bisa meningkat lebih dari US$ 4 triliun. Dilansir dari Reuters, pada tahun lalu penerbitan bersih obligasi memang turun 41% ke volume terendah sejak krisis keuangan global 2008. Sayangnya, selama sepuluh tahun terakhir, perusahaan non-keuangan berutang di tengah suku bunga di banyak negara mencapai rekor terendahnya. Hal tersebut menjadikan jumlah utang dalam buku perusahaan juga mencapai rekornya. Sebagai informasi, hingga 2018, obligasi yang diterbitkan perusahaan non-keuangan secara global mencapai US$ 13 triliun.
OECD proyeksi penerbitan obligasi global akan meningkat US$ 4 triliun
KONTAN.CO.ID - PARIS. Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) mengatakan perusahaan non-keuangan perlu menerbitkan obligasi lebih besar dalam tiga tahun ke depan. Hal ini sebagai dampak dari menurunnya selera risiko investor dan kualitas kredit. OECD memprediksi, secara global, utang baru ini bisa meningkat lebih dari US$ 4 triliun. Dilansir dari Reuters, pada tahun lalu penerbitan bersih obligasi memang turun 41% ke volume terendah sejak krisis keuangan global 2008. Sayangnya, selama sepuluh tahun terakhir, perusahaan non-keuangan berutang di tengah suku bunga di banyak negara mencapai rekor terendahnya. Hal tersebut menjadikan jumlah utang dalam buku perusahaan juga mencapai rekornya. Sebagai informasi, hingga 2018, obligasi yang diterbitkan perusahaan non-keuangan secara global mencapai US$ 13 triliun.