KONTAN.CO.ID - OFI (Olam Food Ingredients) mengumumkan pencapaian tahun pertama dari Program Lascarcoco, yang merupakan program kerjasama senilai $8,2 juta antara United States Agency for International Development (USAID), PT. Olam Indonesia (ofi Indonesia), Hershey dan Rikolto. Program ini bertujuan untuk mempromosikan praktik wanatani kakao dan kopi yang berkelanjutan di Indonesia, serta membangun rantai pasokan yang lebih transparan dan mudah dilacak. Melalui bantuan teknis Lascarcoco pada tahun pertama, sebanyak 8.634 orang telah menerima manfaat tambahan dalam mata pencaharian, serta terjadi peningkatan pengelolaan lahan wanatani sebesar 1.245 hektare (1.170 hektare kakao dan 75 hektare kopi).
Program ini juga meningkatkan kapasitas 1.800 petani kakao dan 745 petani kopi dalam sistem agroforestri cerdas-iklim dan pengelolaan tata guna lahan. Di Kabupaten Karo, Simalungun, dan Luwu Utara, petani kakao direhabilitasi dengan menanam kembali bibit kakao berkualitas tinggi untuk meningkatkan produktivitas. Baca Juga: Program Kartu Prakerja Diupayakan Lanjut di Masa Pemerintahan Prabowo – Gibran Lascarcoco juga mempelopori pengembangan dua pembibitan di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Inisiatif ini meningkatkan partisipasi petani perempuan dalam proses pembibitan dan penanaman, sekaligus mendiversifikasi sumber pendapatan mereka. Melalui program ini, ofi dan para mitra mendukung komunitas petani lokal dalam menghadapi tantangan iklim, seperti fluktuasi cuaca dan serangan hama, yang dapat mempengaruhi hasil panen. "Melalui inovasi pertanian yang ramah lingkungan, kita dapat memulihkan ekosistem, meningkatkan pendapatan petani, dan berkontribusi pada upaya global dalam mengurangi emisi karbon," ujar Imam Suharto, Chief of Party,Lascarcoco dan Head of Cocoa Sustainability, Indonesia, OFI, Baca Juga: SnackVideo Menggelar Acara Pertama Program SnackStar Selain itu, pada peringatan Hari Bumi 2024, sebanyak 1.800 pohon ditanam di berbagai lahan pertanian di Kabupaten Luwu Utara. Ini termasuk pohon kopi, jengkol, durian, nangka, alpukat, cempedak, mahoni, dan lainnya. "Amerika Serikat mendukung upaya Indonesia untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi pedesaan dengan konservasi sumber daya alam yang mendukung pertumbuhan tersebut," kata Jeff Cohen, Direktur USAID Indonesia.