KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menggandeng Tonny Blair Institute (TBI) dalam mengembangkan zona riset dan inovasi di IKN. Hal ini ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara OIKN bersama TBI yang dilakukan di kantor OIKN di Jakarta, Rabu (18/10). Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono mengatakan zona riset dan inovasi di Nusantara yang mempertemukan antara industri, pemerintah maupun akademisi. "Saya membayangkan kawasan ini sebagai rumah bagi inkubator inovasi Nusantara, di mana para startup dapat berkembang dalam lingkungan yang memungkinkan mereka bereksperimen dengan ide-ide bisnis baru, menemukan mentor yang tepat, dan membangun jaringan," kata Bambang. Baca Juga: Bertemu PM RRT, Jokowi Dorong Percepatan Realisasi Investasi China di IKN Kolaborasi ini mencakup empat aspek utama serta peluang kerja sama strategis lainnya. Pertama, peningkatan sektor pendidikan melalui kolaborasi antar institusi perguruan tinggi. Kedua, pengembangan sektor kesehatan terkait uji klinis, riset dan pengembangan. Ketiga, pengembangan potensi investasi dengan menyusun rencana bisnis strategis, fasilitasi investasi asing, dan strategi komunikasi.
OIKN Gandeng Tonny Blair Institute Kembangkan Zona Riset dan Inovasi di IKN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menggandeng Tonny Blair Institute (TBI) dalam mengembangkan zona riset dan inovasi di IKN. Hal ini ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara OIKN bersama TBI yang dilakukan di kantor OIKN di Jakarta, Rabu (18/10). Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono mengatakan zona riset dan inovasi di Nusantara yang mempertemukan antara industri, pemerintah maupun akademisi. "Saya membayangkan kawasan ini sebagai rumah bagi inkubator inovasi Nusantara, di mana para startup dapat berkembang dalam lingkungan yang memungkinkan mereka bereksperimen dengan ide-ide bisnis baru, menemukan mentor yang tepat, dan membangun jaringan," kata Bambang. Baca Juga: Bertemu PM RRT, Jokowi Dorong Percepatan Realisasi Investasi China di IKN Kolaborasi ini mencakup empat aspek utama serta peluang kerja sama strategis lainnya. Pertama, peningkatan sektor pendidikan melalui kolaborasi antar institusi perguruan tinggi. Kedua, pengembangan sektor kesehatan terkait uji klinis, riset dan pengembangan. Ketiga, pengembangan potensi investasi dengan menyusun rencana bisnis strategis, fasilitasi investasi asing, dan strategi komunikasi.