KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) terus memastikan usaha konservasi alam termasuk pelestarian satwa yang ada di Ibu Kota Nusantara maupun area sekitarnya. Salah satu yang tengah menjadi fokus adalah rencana pembangunan koridor satwa di Jalan Tol Pulau Balang (Segmen Tol 3B dan 5A). Jalan Tol Pulau Balang berada di selatan IKN dan melintasi empat koridor satwa sekitar area Sungai Wain. Nantinya, jalan tol ini akan menjadi jalur penghubung antara IKN, Balikpapan, serta Pusat Industri Kariangau.
Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (LHSDA) OIKN Myrna Asnawati Safitri mengundang berbagai instansi seperti Kementerian PUPR, Kementerian LHK, BRIN, WWF, ADB, dan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur.
Baca Juga: Waskita Beton (WSBP) Dukung IKN Lewat Peran One Stop Solution Construction Provider Hal itu untuk berkoordinasi serta mendapatkan masukan terkait rencana koridor satwa yang telah dirancang oleh Kementerian PUPR. Myrna menekankan bahwa dalam rangka mewujudkan Kota Hutan di IKN, OIKN berkomitmen untuk membuat kebijakan yang melindungi satwa yang ada di IKN. “Untuk mewujudkan usaha pelestarian satwa liar tersebut diperlukan rencana atau desain koridor satwa yang baik dan sesuai dengan perilaku satwa liar yang ada,” ujar Myrna dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/5). Kepala Bidang Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR Purnyoto menerangkan, perlu adanya masukan atau kerja sama dari para ahli dalam pembuatan koridor satwa yang diharapkan dapat menjadi jalur bagi satwa liar. Berbagai pihak yang hadir telah menyampaikan masukan yang bermakna bagi pengembangan desain koridor satwa di Jalan Tol Pulau Balang Segmen 3B dan 5A. Ungkapan minat dalam membantu menyukseskan usaha pelestarian koridor satwa juga disampaikan oleh para ahli.
Baca Juga: Penasaran Soal Lokasi Bandara VIP di IKN? Ini Bocorannya dari Kementerian PUPR Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyampaikan, immerse tunnel atau tol di bawah laut yang menghubungkan IKN dengan Balikpapan Kalimantan Timur, masih dalam proses kajian. Ketua Satgas Pelaksana Pembangunan IKN Kementerian PUPR Danis Sumadilaga mengatakan, pihaknya saat ini sedang menyelesaikan studi kelayakan atau feasibility studies dan
detail engineering designnya.
"Kita harapkan (proses tersebut) selesainya tahun ini, sehingga mungkin kita bisa memulai (pembangunan) di 2024," ujar Danis, Senin (15/5). Junaidi, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Timur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut terowong bawah laut ini akan dibangun pada kedalaman sekitar 40 meter dengan lebar jalan sekitar 22 meter dan panjang jalan sekitar 1 km. Nantinya, bila terowongan ini berhasil dibangun maka target waktu tempuh dari Bandara Sepinggan di Balikpapan menuju KIPP sekitar 30 menit bisa tercapai dan menjadi lebih dekat ketimbang melalui Jembatan Pulau Balang. Proyek tersebut diperkirakan akan menelan biaya sekitar Rp 3 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto