KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Per Januari 2024 Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah menerima 345
Letter of Intent (LoI) untuk proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN). Deputi Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Agung Wicaksono mengatakan, LoI tersebut naik dibandingkan pada akhir tahun 2023 lalu. Di mana pada Desember 2023 jumlah LoI yang sudah dikantongi OIKN sebanyak 330 yang terdiri dari berbagai sektor. "345 yang sudah masuk, untuk
breakdown-nya rata-rata tetap sekitar 60% adalah dari (investor) domestik sedangkan dari investor asing sisanya sekitar 40%," kata Agung dalam Media Briefing Groundbreaking ke-4 Proyek di IKN, Selasa (16/1).
Baca Juga: Jokowi: Lebih dari 30 Investor Antre Groundbreaking di IKN Ia menerangkan, di tahun ini pembangunan masih dilanjutkan ada Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Adapun dari LoI yang sudah masuk juga telah melebihi kawasan yang disiapkan yakni 1A KIPP. "Kawasan 1A, ini sudah penuh, jadi kalau ada yang mau masuk ke IKN berinvestasi ke kawasan 1A, itu sudah tidak ada areanya, itu yang disebut melebihi," sambungnya. Agung menjelaskan, adanya pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2024 tak mengganggu investasi di IKN. Hal tersebut terbukti dengan masih akan dilakukan
groundbreaking proyek IKN di awal 2024. Diketahui besok 17 Januari 2024 akan dilakukan
groundbreaking ke 4 proyek di IKN baik dari anggaran APBN ataupun dari swasta.
Baca Juga: Ganjar-Mahfud Komitmen Lanjutkan Pembangunan IKN "Kalau kita bisa lihat bulan Januari atau kurang dari sebulan sebelum Pilpres, tapi kita tetap melakukan
groundbreaking jadi, rasanya (Pilpres) tidak mengganggu (investasi di IKN)," kata Agung. Untuk LoI dari investasi mancanegara, Agung mengatakan terbanyak masih datang dari Singapura, kemudian disusul Jepang, Malaysia, China dan Korea Selatan. Investor asing yang tertarik pada proyek pembangunan IKN bertambah dari Brunei Darussalam dan Arab Saudi. Agung mengatakan, investor dari Brunei Darussalam dan Arab Saudi tergabung dalam Konsorsium Internasional atau Konsorsium Bandar Seri Begawan yang dipimpin oleh adik Sultan Brunei Het Royal Highness Pengiran Anak Puteri Hajah Amal Rakiah. Konsorsium tersebut kata Agung tertarik pada proyek hunian di IKN baik hunian untuk ASN ataupun hunian privat. Adapun nilai investasi dari konsorsium investor Bandar Seri Begawan di IKN sebesar Rp 4,6 triliun sampai Rp 7 triliun.
Baca Juga: Realisasi Investasi Asing di IKN Masih Minim "Mereka minat pada hunian ASN maupun hunian privat berupa, tapi berada di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP). Investasi estimasi sekitar Rp 4,5 triliun sampai Rp 7 triliun. Tapi ini masih tahapan LoI, tentunya kita akan melakukan tahapan selanjutnya sampai nanti, apalagi ada satu yang mereka minati dengan skema KPBU. Tentunya kalau KPBU ada feasibility study (FS) dievaluasi dan kemudian dilelang," jelas Agung. Ia menjelaskan, untuk investor asing saat ini terus berproses. Agung mencontohkan seperti LoI pada sektor hunian dari investor China sudah selesai studi kelayakan atau FS. Adapun saat ini sedang dilakukan evaluasi untuk studi kelayakan yang sudah selesai dilakukan. "Sekarang dilakukan evaluasi FS-nya untuk memastikan ini betul-betul layak, dan nantinya akan ada tender akan ada pemilihan terhadap investor untuk memastikan yang terbaik, ada dari Tiongkok, juga dari Malaysia yang masih berproses. Jadi dua itu sudah nyata sudah mulai berjalan. Setelah evaluasi kita akan seleksi," jelasnya. Per akhir Desember kemarin jumlah realisasi investasi yang sudah dilakukan di IKN sebesar Rp 41,4 triliun.
Baca Juga: OIKN Sebut Investor Asing Sedang Berproses Masuk ke IKN Adapun pada groundbreaking tahap sebelumnya telah dimulai pembangunan untuk hotel, training center PSSI, rumah sakit swasta dan pemerintah, pusat perbelanjaan, sekolah, Nusantara Superblock, PLTS, sistem transportasi dan miniatur hutan hujan tropis. Secara keseluruhan progres pembangunan IKN Agung mengatakan sudah mencapai 70%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli