Ojek Online Masuk Prioritas Penerima Subsidi Sepeda Motor Listrik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan memberikan subsidi pembelian sepeda motor listrik. Aturan pemberian subsidi ini masih digodok. Kelak, subsidi akan diprioritaskan bagi masyarakat yang membutuhkan seperti pengemudi ojek online.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif berharap dalam waktu dekat sudah ada kepastian perihal kebijakan subsidi untuk kendaraan listrik. “Mudah-mudahan sebelum 2023,” jelasnya saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (9/12).

Arifin bilang, jumlah sepeda motor listrik yang akan disubsidi akan disesuaikan dengan kemampuan pemerintah. Alokasi subsidi ini lebih banyak untuk konversi motor bahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik.


Nantinya subsidi akan diprioritaskan bagi masyarakat yang membutuhkan, misalnya saja driver ojek online. “Wah itu ojol penting kita prioritaskan,” kata Arifin.

Arifin menjelaskan, pemberian insentif untuk kendaraan listrik sudah banyak dilakukan di negara lain demi menyokong kemampuan masyarakat memperoleh kendaraan elektrik.

Jika kendaraan listrik semakin masif digunakan di Indonesia, Arifin bilang dampaknya akan banyak dirasakan negara. Selain memangkas emisi, devisa impor bahan bakar fosil juga turun.

Baca Juga: Pemerintah Buka Opsi Subsidi Baterai untuk Konversi Motor Listrik

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), di tahun 2020 terdapat 115,02 juta unit motor yang mengaspal di Indonesia. Jika seluruh motor tersebut dapat terkonversi maka ada beberapa manfaat yang akan diterima bagi negara.

Manfaat yang dapat dirasakan ialah pengurangan impor BBM sekitar 51,78 juta liter/tahun dan meningkatkan penggunaan listrik 51.750  giga watt (GW) per tahun.  Selain itu juga dapat menurunkan gas emisi rumah kaca sekitar 65,8 juta ton per tahun.

Sementara secara spesifik, manfaat untuk masyarakat dengan menggunakan sepeda motor listrik mampu menghemat Rp 2.780.000 per-tahun dan mengembangkan industri komponen yang akan digunakan untuk konservasi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik.

Kementerian ESDM telah membuat peta jalan program konversi motor listrik. Di tahun ini pihaknya menargetkan konversi sebanyak 1.000 motor di sepanjang 2022. Kemudian akan terus meningkat signifikan di 2023 hingga 10.000 unit, 2024 menjadi 100.000 unit, 2025 menjadi 1 juta unit, hingga di 2026 mencapai 5 juta unit.

Namun dalam pelaksanaannya realisasi konversi motor listrik di tahun ini masih jauh dari target 1.000 unit. Kementerian ESDM mencatatkan hingga kini realisasi konversi motor listrik baru mencapai 148 unit.

Sejatinya, program konversi ini terkendala dua permasalahan utama yakni pasokan motor BBM dan biaya konversi yang mahal atau masih di kisaran Rp 15 juta per unit. Namun, sebelumnya Arifin pernah mengatakan, jika program ini semakin masif, biaya konversi motor dapat ditekan.

Baca Juga: Realisasi Konversi Motor Listrik Baru 148 Unit Hingga Akhir Tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat