Ojek online penyumbang pertumbuhan ekonomi digital terbesar kedua



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain ditopang e-commerce, ekonomi digital Indonesia juga disumbang oleh bisnis ojek online atau ride hailing. Pada tahun ini, bisnis ojek online diperkirakan akan menyentuh US$ 6 miliar berdasarkan data e-Conomy SEA yang dirilis Google, Temasek dan Bain & Company.

Proyeksi tahun ini tumbuh enam kali lipat ketimbang tahun 2015 dengan tingkat rata-rata pertumbuhan 57%. Bahkan diperkirakan pada tahun 2025, sektor ini mampu mencapai US$ 18 miliar tren pertumbuhan ini juga ditopang dari pengantaran makanan.

Baca Juga: Tembus US$ 40 miliar, ekonomi digital Indonesia terbesar di ASEAN


"Sebagian pemain ride hailing juga sudah share pertumbuhan food delivery cukup tinggi," ujar Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia di Jakarta, Senin (7/10)

Beberapa tahun kebelakang, tren layanan pengantaran makanan tumbuh drastis dan mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia. Jasa pengantaran makanan telah mengalami perubahan mendasar dalam perilaku konsumen sejak tahun lalu.

"Hal ini terbukti dengan pertumbuhan pencarian mengenai merk online food delivery yang tumbuh lebih dari 13 kali lipat di Indonesia berdasarkan Google Trends sejak Januari 2015 - April 2019," lanjutnya.

Selain e-commerce dan ride hailing, sektor online travel juga diproyeksikan terus bertumbuh. Sampai akhir tahun ini dproyeksikan mencapai US$ 10 miliar dan akan mencapai US$ 25 miliar pada tahun 2025 mendatang.

Baca Juga: Setelah Gojek dan Grab, kini ada aplikasi BeU Jek

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat