OJK: 13 Perusahaan Pinjol Belum Turunkan Batas Maksimum Bunga Pinjaman



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat terdapat 13 penyelenggara fintech peer to peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) yang masih memasang bunga di atas batas maksimum yang telah ditentukan.

Sekedar mengingatkan, OJK resmi memberlakukan batasan maksimum manfaat ekonomi atau bunga pinjol mulai 1 Januari 2024.

Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 19 Tahun 2023 tentang Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI).


Batasan bunga maksimum pinjol bakal dilakukan secara bertahap. Mulai 1 Januari 2024 pinjaman konsumtif turun menjadi 0,3% per hari. Kemudian di 1 Januari 2025 menjadi 0,2% dan 0,1% di Januari 2026.

Sementara itu, untuk bunga sektor produktif dipangkas menjadi 0,1% mulai 1 Januari 2024 dan berikutnya diturunkan lagi menjadi 0,067% per hari pada 1 Januari 2026.

Baca Juga: OJK Catat Outstanding Pembiayaan Pinjol Capai Rp 59,38 Triliun pada November 2023

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan pihaknya tengah melakukan klarifikasi kepada 13 penyelenggara pinjol yang masih memberlakukan bunga di atas ketentuan.

“Jika terbukti terjadi pelanggaran akan kami kenakan sanksi administratif sesuai ketentuan yang berlaku,” ujarnya dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK, Selasa (9/1).

Agusman menyebutkan, sanksi administratif terhadap penyelenggara pinjol yang terbukti melanggar diatur dalam POJK Nomor 10 Tahun 2022.

“Sanksi administratifnya adalah pertama peringatan tertulis, kedua pembatasan kegiatan usaha dan ketiga berupa pencabutan izin,” sebutnya.

Agusman menuturkan, batasan bunga yang lebih rendah ini mempertimbangkan aspek perlindungan pemberi dana, penerima dana dan penyelenggara.

“Penurunan bunga P2P lending ini diharapkan akan meningkatkan dan berdampak positif untuk pendanaan produktif dan UMKM dan menjamin jangkauan lebih luas masyarakat yang membutuhkan dana secara efisien,” tuturnya.

Lebih lanjut, Agusman menambahkan, pihaknya akan terus memantau dan evaluasi penetapan punurunan bunga ini dengan memperthatikan kondisi ekonomi dan perkembangan industri pinjol.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat