JAKARTA. Perbankan Indonesia belum mencatat pertumbuhan signifikan memasuki bulan Agustus 2014. Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, kinerja perbankan pada akhir bulan ini masih relatif stabil dari sisi kredit dan kredit bermasalah, meskipun likuiditas relatif ketat. "Secara keseluruhan diperkirakan kredit sebesar 15%-16% year on year (yoy), serta dana pihak ketiga (DPK) diperkirakan 13%-14% yoy," kata Muliaman, pada acara Indonesia Banking Expo (IBEX) 2014, di JCC, Kamis (28/8). Berdasarkan RBB Perbankan, sebagian bank masih optimis mencapai target kredit sampai akhir tahun, meskipun ada bank yang mengalami perlambatan kredit. Muliaman menambahkan, perlambatan kredit bank juga terjadi karena pengetatan likuiditas. Misalnya, pertumbuhan DPK sebesar 13,4% pada pertengahan tahun 2014. Nah, lebih rendahnya pertumbuhan DPK dibandingkan kredit membuat rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit (LDR) ratio di level 90,25%. "Pertumbuhan bisnis bank relatif melambat pada awal dan menjelang tutup tahun," tambahnya.
OJK: Agustus 2014, bisnis bank stabil
JAKARTA. Perbankan Indonesia belum mencatat pertumbuhan signifikan memasuki bulan Agustus 2014. Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, kinerja perbankan pada akhir bulan ini masih relatif stabil dari sisi kredit dan kredit bermasalah, meskipun likuiditas relatif ketat. "Secara keseluruhan diperkirakan kredit sebesar 15%-16% year on year (yoy), serta dana pihak ketiga (DPK) diperkirakan 13%-14% yoy," kata Muliaman, pada acara Indonesia Banking Expo (IBEX) 2014, di JCC, Kamis (28/8). Berdasarkan RBB Perbankan, sebagian bank masih optimis mencapai target kredit sampai akhir tahun, meskipun ada bank yang mengalami perlambatan kredit. Muliaman menambahkan, perlambatan kredit bank juga terjadi karena pengetatan likuiditas. Misalnya, pertumbuhan DPK sebesar 13,4% pada pertengahan tahun 2014. Nah, lebih rendahnya pertumbuhan DPK dibandingkan kredit membuat rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit (LDR) ratio di level 90,25%. "Pertumbuhan bisnis bank relatif melambat pada awal dan menjelang tutup tahun," tambahnya.