JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menyusun anggaran untuk tahun depan. Nelson Tampubolon, Dewan Komisioner OJK Bidang Perbankan mengatakan, pihaknya mengajukan anggaran sebesar Rp 4,37 triliun pada 2017, naik 11% dibandingkan anggaran OJK tahun ini sebesar Rp 3,93 triliun. “Anggaran Rp 4,37 triliun berasal dari dana pungutan (fee OJK), denda dan perizinan yang diberlakukan pada 2016,” kata Nelson, usai rapat dengan Komisi XI-DPR RI, Senin (5/12). Alokasi anggaran terbesar untuk gaji karyawan dan biaya pengawasan lembaga keuangan, sisanya untuk operasional seperti sewa gedung kantor. Anggaran terbesar untuk gaji karyawan. Pasalnya, mulai tahun 2017, OJK akan membayar gaji secara penuh 750 karyawan Bank Indonesia (BI) yang setuju menetap bekerja di OJK. Kemudian, OJK membutuhkan anggaran untuk rekrutment sekitar 330 orang, di mana mereka memilih bekerja kembali ke BI.
OJK ajukan anggaran senilai Rp 4,37 triliun
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menyusun anggaran untuk tahun depan. Nelson Tampubolon, Dewan Komisioner OJK Bidang Perbankan mengatakan, pihaknya mengajukan anggaran sebesar Rp 4,37 triliun pada 2017, naik 11% dibandingkan anggaran OJK tahun ini sebesar Rp 3,93 triliun. “Anggaran Rp 4,37 triliun berasal dari dana pungutan (fee OJK), denda dan perizinan yang diberlakukan pada 2016,” kata Nelson, usai rapat dengan Komisi XI-DPR RI, Senin (5/12). Alokasi anggaran terbesar untuk gaji karyawan dan biaya pengawasan lembaga keuangan, sisanya untuk operasional seperti sewa gedung kantor. Anggaran terbesar untuk gaji karyawan. Pasalnya, mulai tahun 2017, OJK akan membayar gaji secara penuh 750 karyawan Bank Indonesia (BI) yang setuju menetap bekerja di OJK. Kemudian, OJK membutuhkan anggaran untuk rekrutment sekitar 330 orang, di mana mereka memilih bekerja kembali ke BI.