JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan akan mengawasi dengan ketat hasil rencana bisnis bank (RBB) yang telah dilaporkan kepada OJK. Tujuannya untuk mencegah peningkatan risiko kredit macet atau non performing loan (NPL) akibat target pertumbuhan kredit yang tak sesuai keadaan.Menurut Endang Kussulanjari Tri Subari, Deputi Komisioner OJK Bidang Pengawasan Perbankan, saat ini OJK sedang dalam proses menyeleksi RBB 2014 dari masing-masing bank. "Jika ada bank yang memasang target pertumbuhan kredit di atas pertumbuhan industri, akan kami pertanyakan alasannya serta kesiapan sumber dananya," kata Endang di Jakarta, Kamis, (13/2).Jika tak masuk akal, Endang memastikan OJK akan menggelar pertemuan, meminta bank bersangkutan menurunkan target pertumbuhan kreditnya agar sesuai dengan arahan Bank Indonesia (BI). BI sendiri mengarahkan agar pertumbuhan kredit tahun ini berkisar 15%-17%.Walau demikian, Endang yakin bank-bank juga akan lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit. Sehingga tak akan secara gegabah menaikkan bunga kredit. "Sebab bank harus menghitung ulang target keuntungan, biaya dana, return on aset (ROA) dan return on equity (ROE) yang harus dicapai di akhir tahun," pungkas Endang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
OJK akan awasi RBB cegah peningkatan NPL
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan akan mengawasi dengan ketat hasil rencana bisnis bank (RBB) yang telah dilaporkan kepada OJK. Tujuannya untuk mencegah peningkatan risiko kredit macet atau non performing loan (NPL) akibat target pertumbuhan kredit yang tak sesuai keadaan.Menurut Endang Kussulanjari Tri Subari, Deputi Komisioner OJK Bidang Pengawasan Perbankan, saat ini OJK sedang dalam proses menyeleksi RBB 2014 dari masing-masing bank. "Jika ada bank yang memasang target pertumbuhan kredit di atas pertumbuhan industri, akan kami pertanyakan alasannya serta kesiapan sumber dananya," kata Endang di Jakarta, Kamis, (13/2).Jika tak masuk akal, Endang memastikan OJK akan menggelar pertemuan, meminta bank bersangkutan menurunkan target pertumbuhan kreditnya agar sesuai dengan arahan Bank Indonesia (BI). BI sendiri mengarahkan agar pertumbuhan kredit tahun ini berkisar 15%-17%.Walau demikian, Endang yakin bank-bank juga akan lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit. Sehingga tak akan secara gegabah menaikkan bunga kredit. "Sebab bank harus menghitung ulang target keuntungan, biaya dana, return on aset (ROA) dan return on equity (ROE) yang harus dicapai di akhir tahun," pungkas Endang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News