KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menelusuri siapa dibalik pengendali PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) saat ini. Pasalnya, tidak dimungkinkan sebuah perusahaan berdiri tanpa adanya pengendali. "Kalau tidak terkonsolidasi boleh, tapi kalau tidak ada pengendali, itu tidak boleh," ujar Hoesen, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Jumat (17/11). Sebagaimana diketahui, September lalu, terjadi transaksi tutup sendiri alias crossing saham META. Nilainya mencapai Rp 1,8 triliun. Dibalik transaksi itu ada pengalihan 43% atau 6,6 miliar saham META melalui PT Hijau Makmur Sejahtera dan Eagle Infrastructure Fund Limited (EI) kepada PT Matahari Kapital Indonesia, yang merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan META. Sebab, Ramdani Basri merupakan Direktur Utama META sekaligus Komisaris Matahari Kapital.
OJK akan menyelidiki pengendali META
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menelusuri siapa dibalik pengendali PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) saat ini. Pasalnya, tidak dimungkinkan sebuah perusahaan berdiri tanpa adanya pengendali. "Kalau tidak terkonsolidasi boleh, tapi kalau tidak ada pengendali, itu tidak boleh," ujar Hoesen, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Jumat (17/11). Sebagaimana diketahui, September lalu, terjadi transaksi tutup sendiri alias crossing saham META. Nilainya mencapai Rp 1,8 triliun. Dibalik transaksi itu ada pengalihan 43% atau 6,6 miliar saham META melalui PT Hijau Makmur Sejahtera dan Eagle Infrastructure Fund Limited (EI) kepada PT Matahari Kapital Indonesia, yang merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan META. Sebab, Ramdani Basri merupakan Direktur Utama META sekaligus Komisaris Matahari Kapital.